Tambal Defisit Anggaran, Pemerintah Usulkan Tambahan Utang Rp 21,2 Triliun

Tambal Defisit Anggaran, Pemerintah Usulkan Tambahan Utang Rp 21,2 Triliun

Dina Rayanti - detikFinance
Kamis, 16 Jun 2016 22:00 WIB
Foto: Dina Rayanti-detikFinance
Jakarta - Defisit anggaran dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2016 meningkat. Awalnya, dalam APBN 2016, defisit anggaran sebesar Rp 272,2 triliun atau 2,15% dari PDB, sedangkan di RAPBN-P 2016 diperkirakan sebesar Rp 313,2 triliun atau 2,48% dari PDB

"Ini adalah dengan defisit sebesar 2,48% PDB dengan peningkatan dari APBN induk sebesar 2,15%. Maka terdapat peningkatan pembiayaan sebesar Rp 40,2 triliun dari Rp 272,2 triliun jadi Rp 313,2 triliun," kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF), Suahasil Nazara, di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (16/6/2016).

Untuk memenuhi pembiayaan Rp 40,2 Triliun diperoleh dari Sisa Anggaran Lebih (SAL) tahun lalu sebesar Rp 19 triliun dan sisanya didapat dari pasar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk memenuhi Rp 40,2 triliun ini sebesar Rp 19 triliun akan diambil dari SAL tahun lalu sehingga financing gap yang harus dipenuhi nanti sekitar Rp 21,2 triliun dari pasar," ujar Suahasil.

Pemerintah berharap meskipun defisit melebar, tidak akan berpengaruh negatif ke pasar, karena sebagian biaya diambil dari SAL.

"Kami berharap meskipun defisit kita melebar, tapi tidak terlalu berpengaruh negatif terhadap pasar, karena setengahnya dibiayai dari SAL," tuturnya. (hns/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads