Tiba pukul 09.30 WIB, Amran kemudian mengunjungi satu per satu loss yang jadi tempat penjualan langsung berbagai bahan sembako seperti beras, minyak goreng, ayam, sampai bawang. Dia kemudian meluangkan waktunya untuk diwawancara wartawan.
"Semua untung di sini, pengusaha untung, masyarakat tersenyum dapat harga murah. Kalau untung terus pasti mau jualan terus di sini (TTI)," ujar Amran mengawali pembicaraan di Pasar Murah TTI, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (17/8/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yakin Pak ini bisa sampai setelah Lebaran diteruskan? Untung nggak sih mereka?," kata wartawan tersebut.
Untuk membuktikan ucapannya, Amran kemudian mengajak rombongan wartawan mendekat ke salah satu loss, yakni lokasi penjualan daging ayam milik PT Charoen Pokphand Indonesia.
"Berapa habis ayam sehari? Modal berapa satu ayam?" Tanya Amran.
"Satu hari habis 500 potong Pak. Modalnya Rp 15.000 per ayam," kata penjaga loss tersebut.
Amran kemudian mengambil kalkulator yang ada di dekatnya dan menunjukkan pada wartawan.
Jari-jarinya kemudian mengalikan angka di kalkulator tersebut yakni Rp 15.000 dikalikan 500.
"Sehari saja dapat Rp 7,5 juta," tuturnya.
Dia kemudian menghitung lagi di kalkulator dengan mengalikan Rp 7,5 juta dengan 30 hari dalam sebulan.
"Sebulan dapat Rp 225 juta," kata Amran sambil menunjukkan angka penjumlahan perkalian di kalkulatornya kepada wartawan. (feb/feb)











































