Harga Beli Tinggi, Pedagang Tak Berani Jualan Jengkol

Harga Beli Tinggi, Pedagang Tak Berani Jualan Jengkol

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Jumat, 17 Jun 2016 13:25 WIB
Foto: Pedagang sembako di Pasar Gondangdia, Jakarta Pusat (Eduardo Simorangkir/Detik)
Jakarta - Sibuk dengan harga daging sapi yang terus tinggi, ternyata ada salah satu komoditas pangan lainnya yang harganya menjulang tinggi di bulan Ramadan ini. Jengkol yang biasa dijadikan bersama lalapan nasi dan sambal oleh masyarakat Indonesia ini mengalami kenaikan harga selama satu bulan terakhir.

Dari pantauan detikFinance di Pasar Gondangdia, Jakarta Pusat, sejumlah pedagang mengeluhkan harga jengkol yang masih tinggi ini. Salah seorang penjual jengkol di Pasar Gondangdia Sandi (33).

"Ada yang bilang sih stoknya kurang. Tapi saya juga kurang tahu. Sudah sebulan nggak ngambil. Harga ambil di induk Rp 45.000/kg. Biasanya Rp 40000. Mau jual juga susah, yang nawar murah. Kalau bawa juga percuma, minta sih minta, tapi biasanya nggak ngambil," katanya kepada detikFinance di Pasar Gondangdia, Jakarta Pusat, Jumat (17/06/16).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pedagang di Pasar Gondangdia memang tidak berani menjual jengkol untuk saat ini dikarenakan harga beli jengkol yang cukup tinggi.

"Nggak berani jual. Nanti kalau harga turun, baru berani jual. Banyak deh tuh yang beli. Biasanya yang kecil-kecil tuh tapi tua. Itu yang orang suka. Tapi sekarang harganya mahal, dua minggu lalu sampai Rp 60.000/kg," kata Sri, salah seorang pedagang lainnya di lokasi yang sama. (feb/feb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads