Jokowi Ingin Pelabuhan, Bandara, Hingga Listrik Dibangun di Natuna

Jokowi Ingin Pelabuhan, Bandara, Hingga Listrik Dibangun di Natuna

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Jumat, 24 Jun 2016 11:45 WIB
Foto: Muhammad Iqbal
Jakarta - Kamis lalu (23/06) Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama sejumlah menteri menggelar rapat terbatas di atas KRI Imam Bonjol 383 di tengah perairan Natuna, Kepulauan Riau. Salah satu menteri yang hadir adalah Menteri PPN/Kepala Bappenas, Sofyan Djalil.

"Pak Presiden datang ke sana untuk melihat pembangunan wilayah perbatasan. Karena salah satu program pemerintah adalah percepatan pembangunan wilayah perbatasan. Natuna termasuk," ujar Sofyan, usai rapat tertutup bersama Wakil Presiden, Jusuf Kalla, di Kantor Bappenas, Jakarta, Jumat (24/06/16).

Selain itu, Sofyan mengatakan, Jokowi menanyakan bagaimana perkembangan sistem pertahanan, kawasan laut, dan pengembangan kawasan soal pengembangan energi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Misalnya, proyek natuna D Alfa. Dan banyak blok-blok lain yang sudah ditender," katanya.

Jokowi ingin adanya pengembangan di Natuna sebagai wilayah perbatasan. Sehingga nantinya akan dibangun sejumlah prasarana dan sarana infrastruktur seperti jalan, pelabuhan, hingga listrik.

"Juga infrastrukturnya, listriknya, jalannya, pelabuhan ikan, bandara diperpanjang. Itu semua bagian dari pengembangan wilayah perbatasan. Kemudian menambah lalu lintas transportasi, feri. Karena jauh sekali natuna loh. Dari Pontianak kalau naik kapal sekitar 12 jam. Kalau ke Riau sekitar 2 hari. Jadi jauh sekali," lanjutnya.

Namun ia mengatakan, kebutuhan dana yang akan dianggarkan untuk pembangunan kawasan Natuna ini masih akan dirapatkan lebih lanjut.

"Nanti rapat lagi," pungkasnya. (wdl/wdl)

Hide Ads