Inggris Minta Cerai, Ini Dampaknya ke Uni Eropa

Inggris Minta Cerai, Ini Dampaknya ke Uni Eropa

Angga Aliya ZRF - detikFinance
Jumat, 24 Jun 2016 14:50 WIB
Penghitungan Suara Referendum Keanggotaan Inggris di Uni Eropa (Foto: Reuters)
Jakarta - Voting yang dilakukan masyarakat Britania Raya menunjukkan ingin keluar dari Uni Eropa. Apa dampak yang diderita oleh Uni Eropa?

Ada beberapa risiko yang akan dihadapi oleh 27 negara anggota Uni Eropa setelah Inggris dan kawan-kawan keluar, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (24/6/2016).

Anggaran dan Ekonomi
Para negara Uni Eropa harus mulai memikirkan bagaimana cara menutup setoran yang kosong setelah Inggris hengkang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kontribusi Inggris ke Uni Eropa di 2016 targetnya 19,4 miliar euro. Nah kekosongan ini yang harus bisa dipenuhi nanti.

Jerman, sebagai negara paling sehat di Uni Eropa, bisa jadi harus menyediakan dana lebih banyak untuk menutup kekurangan ini.

Perdagangan
Seluruh negara Uni Eropa ada surplus perdagangan 100 miliar euro dengan Inggris. Sementara Inggris punya 20 miliar euro lebih banyak dari ekpor Inggris di bidang jasa dan finansial.

Banyak ekonom memprediksi Brexit akan menghambat pertumbuhan ekonomi Inggris, salah satunya gara-gara melemahnya permintaan dan nilai tukar pound.

Ekspor barang dari negara-negara Uni Eropa ke Inggris pun dipastikan berkurang. Jumlah wisatawan di kedua belah pihak diperkirakan menyusut.

Investasi
Britania Raya merupakan tujuan investasi terbesar dunia dengan nilai rata-rata US$ 56 miliar tiap tahun. Uni Eropa menyumbang setengah jumlah itu.

Hasil studi juga menunjukkan pasar investasi Inggris hampir setara dengan negara-negara gabungan Uni Eropa.

Ada kemungkinan, investor lebih memilih berinvestasi langsung ke Inggris ketimbang harus memilih antara 27 negara Uni Eropa.

Migrasi Tenaga Kerja
Salah satu alasan pendukung Brexit meminta Inggris keluar dari Uni Eropa adalah membatasi jumlah pekerja asing yang masuk ke Inggris.

Jika hal ini sampai terjadi, maka para pekerja dari Eropa Timur tak lagi punya akses untuk dengan mudah bekerja di Inggris. Jumlah pekerja Eropa Timur di Inggris pada akhir 2015 mencapai 1,2 juta.

Paling banyak berasal dari Polandia, Rumania, dan Lithuana. Mereka ini yang paling merasakan dampaknya.

Sebaliknya, bisa jadi Jerman malah jadi sasaran pekerja migran setelah Inggris tak lagi mudah dimasuki. (ang/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads