Pasca Keputusan Brexit, Dubes Inggris: Kami Tetap Masuk 10 Besar Ekonomi Dunia

Pasca Keputusan Brexit, Dubes Inggris: Kami Tetap Masuk 10 Besar Ekonomi Dunia

Michael Agustinus - detikFinance
Sabtu, 25 Jun 2016 14:02 WIB
Foto: Michael Agustinus-detikFinance
Jakarta - Pasca hasil refrendum yang hasilnya Inggris keluar dari keanggotaan Uni Eropa, Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Moazzam Malik, menggelar konferensi pers. Moazzam menjelaskan tentang posisi Inggris dalam perekonomian dunia pasca Brexit serta kelanjutan kerja sama dengan negara lain, termasuk Indonesia.

Dia mengatakan, keluarnya Inggris dari Uni Eropa tidak akan mempengaruhi posisi Inggris dalam kancah perekonomian dunia. Dia yakin negaranya akan tetap menjadi salah satu dari 10 negara dengan ekonomi terbesar di dunia.

"Kami akan tetap masuk dalam negara-negara 10 besar ekonomi dunia. Dan juga akan tetap menjadi satu-satunya negara yang berkomitmen mengalokasikan dana 2% GDP untuk belanja pertahanan, 0,7% untuk bantuan pembangunan," kata Moazzam dalam konferensi pers di Kedutaan Besar Inggris, Jakarta, Sabtu (25/6/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Daya saing Inggris di bidang industri jasa keuangan dan manufaktur juga tidak terpengaruh.

"Kami menduduki peringkat 2 dunia dalam hal soft power namun tetap menjadi pusat finansial yang terletak antara zona waktu Amerika dan Asia. Kami tetap memiliki sejumlah universitas terbaik dunia pusat riset canggih, industri kreatif yang sangat inovatif, serta kemampuan manufaktur yang sangat kompetitif," dia menuturkan.

Kerja sama dengan Indonesia pun tidak akan goyah pasca Brexit. Apalagi Indonesia adalah negara yang dipandang sebagai mitra penting oleh Inggris.

"Inggris akan terus berkomitmen membangun hubungan erat dengan Indonesia, mitra G20 kami yang sangat berperan penting untuk kesejahteraan, keamanan, serta kelanjutan masa depan planet ini," ucap Moazzam.

Dalam setahun terakhir, sudah 7 Nota Kesepahaman diteken oleh pemerintah Inggris dan Indonesia, dan masih akan terus bertambah lagi seiring eratnya hubungan kedua negara.

"Saat Perdana Menteri Cameron berkunjung ke Jakarta tahun lalu, dan Presiden Jokowi ke London pada April tahun ini, kedua negara berkomitmen untuk meningkatkan hubungan kerja sama. Dalam kurun waktu 1 tahun ini kami telah menandatangani 7 MoU dalam bidang pendidikan, inovasi, penelitian, kerja sama kepolisian, industri kreatif, olahraga, dan kerja sama maritim. Ratusan pelaku bisnis Inggris-Indonesia juga terus mempererat kemitraan," tutupnya. (hns/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads