Namun menurut Menteri Perdagangan, Thomas Lembong, hal ini tidak akan berpengaruh terhadap niat pemerintah Indonesia dalam perjanjian RI-Uni Eropa.
"Pertama, sudah pasti brexit tidak berpengaruh terhadap niat pemerintah Indonesia untuk membuat CEPA (Comprehensive Economic Partnership Agreement) dengan Uni Eropa sama sekali tidak ada pengaruh," kata Lembong, usai rapat dengan Komisi VI di Gedung DPR, Jakarta, Senin (27/6/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Brexit merupakan perkembangan yang tidak menggembirakan memprihatinkan untuk ekonomi global, memang dampak langsung ke Asia dan khususnya Indonesia relatif kecil. Seperti Menko (Perekonomian, Darmin Nasution) bilang sesuai pandangan Bank Dunia, Indonesia dalam posisi relatif resilient tentu kita tetap pantau," lanjut Lembong.
Sejauh ini, pemerintah sendiri belum memikirkan tindak lanjut hubungan bilateral dengan Inggris pasca referendum tersebut. Sebab, saat ini Brexit yang dilakukan Inggris belum kelihatan bentuknya.
"Masih terlalu dini berkomentar karena bentuk persisnya Brexit belum kelihatan ada beberapa versi yang bisa terjadi. Ada versi ringan, modelya Norwegia, jadi mereka nggak bagian dari UE, tapi bagian dari pasar tunggal UE ada lagi versi yang hitam putih di mana mereka keluar dari pasar tunggal jadi masih sulit menyimpulkan sebelum detail bentuk Brexit diformulasikan," tutup Lembong. (ang/ang)











































