Seluruh fraksi memberikan persetujuan agar RAPBN Perubahan 2016 dilanjutkan kepada sidang paripurna yang akan berlangsung siang nanti.
"Sebanyak 10 fraksi setuju terhadap RAPBN P pada tingkat I dan akan dibawa kepada sidang paripurna," kata Wakil Ketua Banggar Said Abdullah selaku pimpinan rapat di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (28/6/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hal ini akan berdampak terhadap Indonesia, karena bisa membatasi masuknya investasi, penurunan produksi minyak serta mengurangi penerimaan negara," kata Juru Bicara Fraksi Golkar Agung Wudiantoro pada kesempatan yang sama.
Juru Bicara Fraksi Gerindra, Wilgo Zainar menyoroti upaya pemerintah untuk menggenjot penerimaan negara. Terutama dalam implementasi kebijakan pengampunan pajak atau tax amnesty yang diperkirakan menambah penerimaan Rp 165 triliun.
"Kami meminta pemerintah agar serius dalam menjalankan kebijakan tax amnesty agar mampu mencapai target yang telah ditetapkan," terangnya.
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menuturkan postur anggaran yang berubah dalam R-APBN P 2016 akan dijalankan sebaik-baiknya agar mampu meraih target yang sudah diasumsikan oleh pemerintah.
"Dengan RAPBN P 2016, kita akan tetap dapat membantu mendorong erekonomian 2016 dan tahun-tahun berikutnya," pungkas Bambang.
Salah satu materi yang disepakati dalam raker Banggar dan pemerintah beberapa hari terakhir ini adalah asumsi dasar. Berikut rinciannya:
Pertumbuhan 5,2%
Inflasi 4%
Nilai tukar Rp 13.500/dolar AS
Suku Bunga SPN 3 bulan 5,5%
Harga minyak US$ 40/barel
Lifting minyak 820 ribu barel/hari
Lifting gas 1,150 juta barel setara minyak/hari
(mkl/hns)