Begini Cara AirNav Agar Terminal 3 Ultimate Bisa Beroperasi

Begini Cara AirNav Agar Terminal 3 Ultimate Bisa Beroperasi

Muhammad Idris - detikFinance
Selasa, 28 Jun 2016 22:30 WIB
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta - Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (AirNav Indonesia) punya cara khusus agar Terminal 3 Ultimate bisa beroperasi. Direktur Utama AirNav Indonesia, Bambang Tjahjono, mengungkapkan pihaknya hanya perlu meminta setiap kendaraan yang masuk harus menggunakan squiter transponder.

Pemasangan alat tersebut, membuat AirNav tetap bisa memonitor kendaraan yang melewati apron, dari menara kontrol atau ATC.

"Mobil masuk ke apron terminal 3 harus pasang squiter. Jadi misalnya mobil yang dipasang squiter bisa tertangkap gerakannya oleh sistem kita di ASM-GCS (Advance Service Movement Guidance and Control System)," jelas Bambang di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa (28/6/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Corporate Secretary AirNav Indonesia, Ari Suryadharma menerangkan, squiter diperlukan karena pergerakan kendaraan tak terpantau dari menara ATC, lantaran desain ketinggian Terminal 3 mengganggu penglihatan petugas ATC.

"Itu khusus untuk kendaraan yang di darat yang lalu lalang di apron, jadi bisa diidentifikasi pergerakannya. Karena selain fungsi navigasi, petugas di ATC juga harus mengetahui pergerakan di apron. Semacam GPS kalau di mobil," kata Ari.

Selain itu, Bambang menambahkan, soal kewajiban membangun tower Apron Movement Control (AMC) baru, hal tersebut murni tanggung jawab dari pengelola bandara yakni PT Angkasa Pura II.

Menurutnya, dengan upgrade peralatan navigasi yang baru di Bandara Soekarno Hatta, semua pergerakan bisa dipantau semuanya dari menara ATC, meski tanpa menara AMC.

"Kalau sekarang kan Bandara Cengkareng masih level 1, kita akan naikkan menjadi level 2. Targetnya akhir tahun, kalau sekarang bangun AMC baru dulu, tapi itu di Angkasa Pura II," ujar Bambang. (hns/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads