Jaga Harga Pangan, Pejabat Kementan Tak Libur Saat Lebaran

Jaga Harga Pangan, Pejabat Kementan Tak Libur Saat Lebaran

Michael Agustinus - detikFinance
Kamis, 30 Jun 2016 13:00 WIB
Jaga Harga Pangan, Pejabat Kementan Tak Libur Saat Lebaran
Foto: Michael Agustinus
Jakarta - Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengaku tak mengizinkan para pejabat eselon II dan eselon I Kementerian Pertanian (Kementan) untuk berlibur saat Lebaran nanti.

Para pejabat Kementan diminta tetap bekerja menjaga kestabilan pasokan dan harga pangan supaya masyarakat dapat berlebaran dengan tenang, tidak terganggu oleh gejolak harga pangan.

"Kita cek (harga pangan) terus, kami tugaskan para direktur, kami minta maaf direktur semua hadir, liburannya ditunda, kerja kerja. Nanti di saat orang tidak libur baru kami berikan mereka libur," kata Amran saat berkunjung ke Pasar Santa, Jakarta Selatan, Kamis (30/6/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Libur pengganti akan diberikan kepada para pejabat ini setelah Lebaran, ketika masyarakat sudah mulai kembali beraktivitas.

"Staf kementerian, para direktur, saya minta maaf pada keluarganya, kami minta hari libur tetap bekerja. Liburnya nanti diganti setelah orang-orang tidak libur. Ini pahalanya lebih tinggi karena bulan suci Ramadan," Amran mengungkapkan.

Diakuinya bahwa sejauh ini pihaknya belum berhasil menurunkan harga pangan sesuai target yang diberikan Presiden Joko Widodo (Jokowi), yaitu daging sapi di bawah Rp 80.000/kg dan bawang merah di bawah Rp 25.000/kg.

Struktur pasar yang sudah terbentuk selama puluhan tahun, sambungnya, sulit untuk diubah, tak mungkin dirombak dalam waktu singkat. Maka upaya yang dilakukan pemerintah sebulan terakhir sudah luar biasa karena setidaknya berhasil menurunkan sedikit harga pangan yang biasanya melonjak setiap momen Lebaran.

Mentan mengaku harga daging sapi segar berhasil diturunkan dari Rp 130.000/kg menjadi Rp 115.000/kg dalam kurun waktu 1 bulan terakhir, ada penurunan Rp 15.000/kg. Kemudian harga bawang merah juga diklaim sudah berhasil diturunkan.

"Ini sudah luar biasa, kita berjuang sebulan ini sudah luar biasa. Menurut kami luar biasa karena ini masalah puluhan tahun nggak bisa diselesaikan satu bulan dua bulan. Butuh waktu, masyarakat harus sabar," tutupnya. (feb/feb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads