"Penyelundupan kemarin pagi dengan Pak Presiden sampai ada rapat terbatas khusus penyelundupan. Bukan hanya perbatasan Indonesia-Malaysia, tapi secara umum. Ada Panglima TNI, Kapolri, Dirjen Bea Cukai, dan menteri terkait," kata Lembong usai pertemuan dengan Mendag Malaysia, di Hotel Indonesia, Jakarta, Kamis (30/6/2016).
Menurut dia, jalan terbaik untuk menuntaskan masalah maraknya penyelundupan yakni dengan membangun sarana dan prasana, serta menciptakan sistem perdagangan yang baik di perbatasan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semakin kembangkan sektor, semakin banyak peluang orang dagang dan wirawasta di formal juga. Kalau negara nggak hadir bangun sarana-sarana yang nyaman, nggak ada pelayanan publik yang baik, sulit ubah perniagaan yang informal ke sektor formal," imbuhnya.
Jika perbaikan tersebut dilakukan di perbatasan, sambung dia, maraknya perdagangan gelap bisa diminimalkan. Lantaran perdagangan resmi dianggap sama menguntungkannya dibanding melakukan penyelundupan.
"Bayangan saya, kalau bisa sarananya baik, sistem yang baik, akan sangat permudah sektor formal. Nggak usah lagi umpet-umpetan. Registrasi dimudahkan, prosedur ringan, jadi orang tak takut lagi berdagang secara tertib," tutup Lembong. (hns/hns)