Dirjen FAO Bertemu Menteri Susi: Indonesia Always Surprises Me

Laporan dari Roma

Dirjen FAO Bertemu Menteri Susi: Indonesia Always Surprises Me

Arifin Asydhad - detikFinance
Rabu, 13 Jul 2016 12:35 WIB
Foto: Fika-KKP
Jakarta - Upaya Indonesia dalam memerangi penangkapan ikan secara ilegal (illegal, unreported, and unregulated/IUU Fishing) menjadi perhatian dunia. Direktur Jenderal (Dirjen) Food and Agriculture Organization (FAO), Joze Graziano da Silva, mengaku selalu dibuat terkejut oleh Indonesia.

Pengakuan terus terang Joze Graziano ini disampaikan saat pertemuan bilateral dengan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti. Pertemuan bilateral digelar di sela-sela sidang ke-32 Committee on Fisheries (COFI) di Australia Room, Markas FAO di Roma, Italia, Selasa (12/7/2016).

Pertemuan antara Susi dengan Joze salah satunya membahas bagaimana memerangi IUU Fishing secara efektif dan tidak sekadar wacana. Ternyata Joze mengikuti informasi dan berita bagaimana Indonesia secara konsisten dalam memerangi IUU Fishing selama ini, terutama di era Menteri Susi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Foto: Fika-KKP


"Indonesia always surprises me on the issue of IUU Fishing," kata Joze, dalam pertemuan yang digelar sekitar 30 menit itu.

Susi menjelaskan, lebih jauh bagaimana Indonesia sangat serius melawan IUU Fishing. Selama ini Indonesia sudah melakukan banyak hal, baik dalam membuat regulasi dan kebijakan maupun tindakan di lapangan. Selama setahun, dari November 2014 sampai Oktober 2015, Indonesia melakukan moratorium terhadap izin kapal asing. Pemerintah juga melakukan audit 1.000 kapal asing dan eks asing yang diduga terlibat IUU Fishing.

Indonesia juga sudah menenggelamkan ratusan kapal asing yang terlibat IUU Fishing. Kebijakan inilah yang membuat beberapa negara protes keras, namun pemerintah Indonesia tetap jalan terus.

Kementerian Kelautan dan Perikanan RI juga mengeluarkan kebijakan dalam penangkapan ikan, agar stok ikan terjaga dengan baik. Juga mengeluarkan peraturan larangan transhipment di tengah laut. Sudah banyak yang dilakukan Indonesia, termasuk pada Juni ini Indonesia melakukan ratifikasi terhadap The Port State of Measures Agreement (PSMA).

Indonesia sudah melakukan banyak hal, sementara banyak negara lain anggota FAO yang masih setengah hati dan hanya berwacana. Tindakan-tindakan nyata Indonesia dalam pemberantasan IUU Fishing ini ternyata diapresiasi FAO dan banyak negara lain.

Jose Graziano mengaku, Indonesia merupakan satu-satunya negara di dunia yang telah punya kerja nyata dalam pemberantasan IUU Fishing. Pengalaman Indonesia inilah yang membuat Joze terkejut, karena dalam IUU Fishing, ditemukan kejahatan-kejahatan lain, selain pencurian ikan.

Foto: Fika-KKP


Joze, yang sudah memimpin FAO dua periode ini, meminta Indonesia untuk menulis dan mendokumentasikan semua pengalamannya dalam memerangi IUU Fsihing, agar bisa menjadi referensi untuk negara-negara lain.

Dalam pertemuan bilateral ini, Menteri Susi juga mengharap kerjasama yang lebih baik dengan FAO terkait keberlanjutan pemberantasan IUU Fishing, termasuk dalam implementasi PSMA yang sudah diratifikasi 35 negara. Salah satunya Susi menyambut baik realisasi global vessel record, yang akan menjadi informasi yang bisa dipertukarkan bagi masing-masing negara peratifikasi PSMA dalam menangkal kapal-kapal yang diduga melakukan IUU Fishing.

Joze menyambut baik hal ini. Joze juga menawarkan Indonesia untuk mengirimkan orang-orang Indonesia untuk aktif di FAO. Menurut Jose, representasi Indonesia di FAO sangat kecil, sehingga dia berharap Indonesia bisa mendorong warga negaranya untuk bekerja di FAO.

Joze mengaku kehilangan hubungan dengan Indonesia setelah Indroyono Susilo, mantan Menko Maritim, purna tugas di FAO. Joze juga mengatakan untuk bagian staf di FAO masih dibutuhkan SDM yang cukup banyak, sehingga dia juga mengharapkan banyak orang Indonesia memanfaatkan peluang ini.

Atas hal ini, Menteri Susi langsung merespons. Dia menugaskan Koordinator Staf Khusus Satgas 115 yang juga Penasihan Menteri di bidang hukum Mas Achmad Santosa untuk menjadi penghubung dengan FAO.

Saat bertemu Joze, Menteri Susi antara lain didampingi Dubes RI untuk Roma August Parengkuan, Mas Achmad Santosa, Basilio Dias Araujo (Kemenko Maritim), dan Agus Suherman (Plh Dirjen Perikanan Tangkap KKP). Selain dengan FAO, Menteri Susi juga melakukan pertemuan bilateral dengan delegasi Korea Selatan dan Palau. Delegasi Indonesia juga melakukan pertemuan dengan delegasi Spanyol dan Amerika Serikat. (asy/wdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads