Kemenkeu: Kami Yakin Tahun Ini Titik Balik Perekonomian RI

Kemenkeu: Kami Yakin Tahun Ini Titik Balik Perekonomian RI

Maikel Jefriando - detikFinance
Rabu, 13 Jul 2016 13:45 WIB
Foto: Maikel Jefriando
Jakarta - Periode 2016 diproyeksi akan menjadi titik balik perekonomian Indonesia. Pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan mencapai 5,2%, atau lebih tinggi dari realisasi tahun lalu yang sebesar 4,8%. Sedangkan 2017, pertumbuhan ekonomi diproyeksi pada rentang 5,3-5,9%.

Demikian diungkapkan oleh Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Suahasil Nazara, dalam rapat dengan Badan Anggaran (Banggar) di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (13/7/2016)

"Kalau selama lima tahun terakhir terus turun. Kami yakin tahun ini adalah titik balik. Tahun lalu 4,8%, tahun ini titik balik 5,2% dan tahun depan 5,3-5,9%," jelasnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Faktor pendorong utama dari perekonomian Indonesia adalah konsumsi rumah tangga, begitu juga dengan tahun depan. Penopang lainnya adalah investasi yang diperkirakan lebih optimal dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

"Konsumsi sekitar 5-5,1%, investasi juga akan bergerak," ujarnya.

Dari sisi inflasi, tahun ini diperkirakan bisa terjaga pada 4%. Realisasi hingga Juni (year to date) adalah 3,45%. Pada tahun depan, proyeksi inflasi adalah 3-5%.

"Tahun depan juga masih kisaran 3-5%," tegas Suahasil.

Berikut asumsi makro ekonomi dalam RAPBN 2017:
  • Pertumbuhan ekonomi 5,3%-5,9%
  • Inflasi 3%-5%
  • Nilai tukar rupiah Rp 13.650-Rp 13.900/US$
  • Suku bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 3 bulan 5%-6%
  • Harga minyak Indonesia (ICP) US$ 45-55/barel
  • Produksi minyak bumi 760 ribu-800 ribu barel per hari
  • Produksi gas 1,1 juta-1,5 juta barel setara minyak
(mkl/wdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads