Demikian diungkapkan oleh Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Suahasil Nazara, dalam rapat dengan Badan Anggaran (Banggar) di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (13/7/2016)
"Kalau selama lima tahun terakhir terus turun. Kami yakin tahun ini adalah titik balik. Tahun lalu 4,8%, tahun ini titik balik 5,2% dan tahun depan 5,3-5,9%," jelasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Konsumsi sekitar 5-5,1%, investasi juga akan bergerak," ujarnya.
Dari sisi inflasi, tahun ini diperkirakan bisa terjaga pada 4%. Realisasi hingga Juni (year to date) adalah 3,45%. Pada tahun depan, proyeksi inflasi adalah 3-5%.
"Tahun depan juga masih kisaran 3-5%," tegas Suahasil.
Berikut asumsi makro ekonomi dalam RAPBN 2017:
- Pertumbuhan ekonomi 5,3%-5,9%
- Inflasi 3%-5%
- Nilai tukar rupiah Rp 13.650-Rp 13.900/US$
- Suku bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 3 bulan 5%-6%
- Harga minyak Indonesia (ICP) US$ 45-55/barel
- Produksi minyak bumi 760 ribu-800 ribu barel per hari
- Produksi gas 1,1 juta-1,5 juta barel setara minyak