Importir: Jeroan Sapi Banyak Peminat di RI, dari Tukang Bakso Sampai Sate Padang

Importir: Jeroan Sapi Banyak Peminat di RI, dari Tukang Bakso Sampai Sate Padang

Muhammad Idris - detikFinance
Rabu, 13 Jul 2016 18:11 WIB
Foto: iStock
Jakarta - Sebagai alternatif konsumsi daging dengan harga terjangkau, Kementerian Pertanian (Kementan) akan segera membuka impor jeroan sapi yang sebelumnya dilarang masuk Indonesia.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Importir Daging Sapi (Aspidi) Thomas Sembiring mengungkapkan, daging dari jenis jeroan sapi punya banyak peminat. Apalagi, dengan harga jeroan impor yang lebih murah ketimbang jeroan lokal.

"Nggak ada ceritanya nggak laku. Dulu saat jeroan impor belum dilarang, banyak itu jantung dipakai buat campuran bakso, jeroan buat sate padang, soto babat, banyak juga kan keripik paru orang suka makan, kalau lebih banyak bisa lebih murah lagi," katanya kepada detikFinance, Rabu (13/7/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Belum lagi usaha skala kecil, sambung Thomas, industri juga banyak yang membutuhkan bahan baku berupa jeroan sebagai produk daging olahan.

"Industri juga banyak yang butuh, dulu saat masih boleh impor, banyak importir yang pasok buat industri," ujarnya.

Menurut dia, seperti halnya daging sapi, dengan pasokan jeroan yang lebih banyak karena ditambah impor, bisa efektif menekan harga jeroan lokal, bahkan secara tidak langsung menurunkan harga daging sapi.

"Artinya ada yang murah, harga bisa bersaing. Paru-paru harganya tinggi karena nggak ada lagi, suka-suka jual harga berapa. Daging juga bisa turun kalau ada banyak pilihan," pungkas Thomas. (drk/drk)

Hide Ads