Kepala Sub Direktorat Pengadaan Tanah Direktorat Jenderal Bina Marga, Herry Marzuki menyampaikan laporan kesiapan lahannya dan rencana penanganan hingga Desember 2016 agar target tersebut bisa tercapai.
"Tahun ini saya harus targetkan sampai menghabiskan dari Pejagan-Pemalang seksi 3 dan 4, Pemalang-Batang sampai Batang-Semarang itu kira-kira saya akan menghabiskan Rp 5 triliun dan saya targetkan harus selesai Desember," kata dia ditemui di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Kamis (14/7/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada bulan Agustus, akan dilakukan pembayaran lahan senilai Rp 164 milar.
"Nah kalau saya bayar Rp 164 miliar, itu progresnya akan menjadi 68%. Tagihan yang ada ke kami, artinya tanah yang sudah bersedia dibebaskan ada Rp 164 miliar. Ini kalau saya bayar, dari 5,7% akan meningkat menjadi 68%," tutur Herry.
Sementara sisanya, kata dia, akan dibebaskan bertahap hingga Desember 2016.
Untuk seksi 4 dari Tegal Timur-Batas Pemalang sepanjang 26,06 km saat ini pembebasan lahannya sudah 79,47%. Saat ini, sedang dilakukan appraisal alias penilaian harga tanah dan bangunan di sepanjang sisa lahan yang akan dilintasi jalan tol.
Berlanjut ke ruas berikutnya yakni Jalan Tol Pemalang-Batang 36,75 km, saat ini pembebasan lahannya sudah mencapai 16,39% dengan rincian seksi 1 dari Pemalang-Pekalongan sepanjang 20.05 km sudah sebesar 12,51% dan seksi 2 dari Pekalongan-Batang sepanjang 16,7 km sudah sebesar 20,88 km.
"Nah ini kalau di seksi 1 ini, kalau saya bisa bayar Rp 130 miliar, itu lahan yang dibebaskan akan bertambah menjadi kurang lebih 8 km dari 20 km (40%)," kata Herry.
Sisa pembebasan lahan pun akan terus dikebut agar target Desember 2016 bisa 100% lahan terbebas bisa dicapai.
Kemudian untuk seksi 2 dari Pekalongan-Batang sepanjang 16,7 km, lanjut Herry, meskipun baru 12,5% namun pada Agustus nanti pihaknya akan melakukan pembebasan lahan lagi sehingga persentase panjangnya bisa bertambah menjadi 73,5%.
"Cuma, penekanan Pak Menteri, saya harus lebih fokus lagi di jembatan-jembatan. Karena jembatan butuh waktu lama," sambung dia.
Di ruas Jalan Tol Pemalang-Batang sendiri terdapat 5 jembatan yang terdiri dari Kali Comal sepanjang 100 m, Sungai Seragi Lama sepanjang 20 m, Sungai Seragi Baru sepanjang 110 m, Sungai Surabayan sepanjang 70 m dan Kali Kucang sepanjang 60 km.
"Ini paling nggak lahan yang untuk pondasi dan kaki-kaki jembatan harus saya bebaskan dulu. Karena pembangunannya agak lama makanya ini harus diselesaikan dulu," tutur dia.
Ruas selanjutnya adalah Jalan Tol Batang-Semarang sepanjang 74,14 Km dengan rincian, seksi 1 dari Batang-Batang Timur sepanjang 3,5 km lahannya sudah 100% dan sudah dilakukan groundbreaking oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Kemudian seksi 2 Batang Timur-Weleri sepanjang 33,84 km sudah terbebas 65%, saat ini tengah dilakukan proses appraisal untuk sisa lahan yang akan dibebaskan. Berikutnya adalah seksi 3 dari Weleri-Kendal sepanjang 14,65 km lahannya baru terbebas 6,75% akan segera dilakukan pembebasan lahan sembari menunggu proses pengumuman investasi.
Hal yang sama juga terjadi di seksi 4 dari Kendal-Kaliwungu sepanjang 12,10 km yang pembebasan lahannya masih 0% saat ini sedang dilakukan pembebasan lahan sembari menunggu proses Pengumuman Investasi.
Terakhir adalah seksi 5 dari Kaliwungu-Krapyak atau Semarang sepanjang 10,05 km saat ini sudah terbebas 10,47% dan sedang dilakukan proses appraisal terhadap sisa lahan yang akan dibebaskan.
"Target kami semua Desember sudah bebas. Atau paling tidak pekerjaan badan usaha tidak terganggu pembebasan lahan. Artinya posisi lahan minimal sudah 75% sehingga pembangunan konstruksi bisa berjalan, nah nanti kita simultan berbarengan sembari pembebasan sisa lahan konstruksi sudah berjalan," pungkas dia. (dna/drk)