Pujian Jokowi ke Mentan: Rela Siapkan Uang Pribadi Untuk Amankan Harga Bawang

Pujian Jokowi ke Mentan: Rela Siapkan Uang Pribadi Untuk Amankan Harga Bawang

Wahyu Daniel - detikFinance
Kamis, 14 Jul 2016 19:08 WIB
Foto: Setpres/Agus Suparto
Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memuji Menteri Pertanian, Amran Sulaiman. Menurut Jokowi, Amran menjalankan tugasnya dengan baik hingga turun ke desa-desa demi mengamankan harga pangan.

Ini terjadi saat Amran mau mengamankan harga bawang merah yang tinggi, dengan memasok bawang dari sentra-sentra bawang di Jawa, seperti Brebes dan Nganjuk.

"Menteri Pertanian mengatasi bawang dengan mengeluarkan duit sendiri, bahkan juga untuk menyediakan truk untuk membawa bawang itu ke sini (Jakarta)," tegas Jokowi dalam pertemuan dengan redaktur media massa di Istana Negara, Jakarta, Kamis (14/7/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada kesempatan itu, Jokowi didampingi oleh Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, dan Juru Bicara Presiden Johan Budi.

Jokowi memang menargetkan harga bawang bisa ke Rp 25.000/kg. Amran bercerita, dia memang mencari bawang langsung dari sentra-sentra petani di Brebes dan Nganjuk, serta menyiapkan uang pribadinya hingga Rp 20 miliar. Uang sebesar itu dimilikinya, karena Amran merupakan pengusaha dengan banyak perusahaan.

Maksud Amran menyiapkan uang itu adalah untuk menalangi sementara pembelian bawang-bawang ini oleh Perum Bulog, karena khawatir Bulog terkendala birokrasi dalam menyiapkan anggaran pembelian bawang tersebut. Tapi uang tersebut akhirnya tidak terpakai, karena Bulog sudah siap dengan uangnya sendiri.

"Hasilnya, saat ini harga bawang turun ke Rp 10.000 hingga Rp 12.000/kg. Sekarang kita malah harus menyelamatkan harga bawang yang jatuh. Bulog kita perintahkan membeli bawang petani Rp 15.000/kg, karena harga Rp 15.000/kg petani sudah untung. Bawang ini bisa disimpan atau diekspor," papar Jokowi.

Jokowi mengatakan, petani saat ini tidak meminta subsidi dari pemerintah seperti pupuk. Bagi petani, yang terpenting saat ini adalah harga bisa dibeli Rp 15.000/kg secara terus menerus. Sehingga petani bisa terus semangat menanam bawang.

Amran menambahkan tahun ini Indonesia belum mengimpor bawang, bahkan mengekspor ke 5 negara. Rencana impor bawang merah yang tadinya akan dilakukan BUMN tidak direalisasikan.

Selain bawang, Amran juga mengungkapkan soal keberhasilannya menekan impor jagung yang turun 47% pada Januari-Mei 2016 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. "Ini sangat ekstrem penurunannya. Karena kita beri beri jaminan harga wajar ke petani, dan membuat petani bergairah menanam," kata Amran.

Kemudian, lanjut Amran, anggaran pertanian yang jumlahnya ratusan triliun rupiah tidak ada manfaatnya bila programnya tidak diubah. Menurut Amran, percuma bila petani diberikan bantuan pupuk lalu panen secara bersamaan, harga bisa jatuh.

"Yang baik itu adalah membeli hasil panen petani di atas HPP (harga pembelian pemerintah). Itu lebih bermanfaat bagi petani, dan impor akan hilang perlahan," kata Jokowi menambahkan.

Jokowi mengatakan cukup mengapresiasi kinerja menteri-menterinya, termasuk Menteri Pertanian yang mampu membuat laju inflasi rendah di tahun ini.

"Inflasi sekarang rendah, bisa di bawah 4% pada tahun ini," ungkap Jokowi. (wdl/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads