Dalam perjanjian tersebut, Fishpond akan menggunakan hak milik platform WorldFront, di mana platform tersebut telah menjual dan mengirimkan lebih dari 20 juta produk dari pemasok di seluruh dunia.
Kerja sama ini juga untuk menggenjot basis pelanggan MatahariMall untuk membeli lebih dari 1.000.000 produk baru yang dijual di Indonesia pada akhir tahun 2017.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan bermitra bersama Fishpond, kita akan memiliki tambahan mitra penting ke dalam daftar mitra strategis kami, dan yang lebih penting, pelanggan kami akan dapat menikmati pilihan produk yang lebih banyak untuk berbelanja. Kemitraan ini akan memungkinkan kami untuk lebih menumbuhkan pemetaan e-commerce di Indonesia," kata CEO MatahariMall, Hadi Wenas di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat, Senin (18/7/2016).
Ben Powles, CEO Fishpond mengatakan kemitraan ini akan membuat dua perusahaan ini secara bersama-sama untuk fokus kepada teknologi dan inovasi untuk membawa pengamalan e-commerce terbaik ke Indonesia.
"Platform WorldFront sempurna untuk marketplace seperti MatahariMall.com karena mereka telah memiliki keahlian lokal yang dikombinasikan dengan pelanggan yang ingin membeli beragam produk yang ditawarkan," kata Ben Powles.
Industri e-commerce di Indonesia telah tumbuh luar biasa dalam tiga tahun terakhir. Indonesia telah berada pada jalurnya untuk menjadi salah satu negara dengan pasar e-commerce terbesar di dunia. Pemerintah Indonesia telah membuka investasi asing di sektor e-commerce, di mana mereka menargetkan US$ 130.000.000.000 nilai e-Commerce di tahun 2020.
Meskipun penjualan e-commerce di Indonesia hanya mencapai sekitar 1% dibandingkan dengan penjualan ritel secara offline, hal tersebut dipercaya akan tumbuh lebih dari sepuluh kali Iipat dalam 5 tahun ke depan.
Komisaris Perdagangan Selandia Baru untuk Indonesia Tim Anderson mengatakan bahwa Selandia Baru dikenal dengan inovasi pada produk teknologi khusus.
"Industri teknologi merupakan sektor yang paling cepat berkembang di Selandia Baru. Hal tersebut menjadikan teknologi menjadi pendapatan ekspor terbesar ketiga di Selandia Baru, setelah produk susu dan pariwisata, yang menghasilkan pemasukan Iebih dari US$ 7 miliar," kata Anderson. (feb/feb)











































