"Dengan demikian Komisi XI menyepakati pertumbuhan ekonomi 5,2-5,6% dengan catatan dari masing-masing fraksi," ungkap Ketua Komisi XI Ahmadi Noor Supid saat rapat kerja di Gedung DPR, Jakarta,
Komisi XI meminta kepada pemerintah memulai belanja pemerintah dalam RAPBN tahun 2017 untuk lebih fokus dan terukur dampak pembangunannya dalam membuat program-program belanja prioritas berdasarkan prinsip money follow program.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut hasil kesepakatan rapat:
- Pertumbuhan ekonomi 5,2 - 5,6%
- Inflasi 3 - 5%
- Suku bunga SPN 3 bulan 5-6
- Nilai tukar rupiah 13.300 - 13.600/US$
Kesepakatan ini berbeda dengan yang diajukan oleh pemerintah. Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menyatakan rentang yang disepakati masih sejalan dengan proyeksi dari pemerintah.
"Kami melihat dinamika pembahasan, kalaupun intinya diturunkan ke 5,2% (batas bawah) juga kami tidak keberatan. Batas atas 5,6% kita proyeksikan seiring dengan optimisme dari tax amnesty," jelas Bambang pada kesempatan yang sama.
"Ini akan menjadi bahan pemerintah untuk menyusun RAPBN 2017, diharapkan bisa menjadi sesuatu yang berbeda dibandingkan masa-masa sebelumnya," papar Bambang. (mkl/ang)