Ancaman Terbesar Ekonomi Singapura: Penduduk Usia Tua Meningkat

Laporan dari Singapura

Ancaman Terbesar Ekonomi Singapura: Penduduk Usia Tua Meningkat

Muhammad Idris - detikFinance
Kamis, 04 Agu 2016 12:42 WIB
Foto: Muhammad Idris
Singapura - Sebagai negara dengan pendapatan per kapita tertinggi di Asia Tenggara atau sebesar US$ 55.000, Singapura kini mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi.

Singapura pernah menikmati pertumbuhan ekonomi tertinggi yang mencapai 15,2% pada tahun 2010, tapi ekonomi negara itu terus merosot. Tahun lalu pertumbuhannya hanya 1,5%.

Senior Economist DBS Bank, Irvin Seah, mengatakan penyebab kontraksi ekonomi sekaligus ancaman terbesar pada ekonomi Negeri Singa tersebut, terletak pada ketimpangan usia produktif penduduknya yang terus berkurang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Populasi usia kerja Singapura malah turun, harusnya untuk menjaga GDP tetap naik usia produktif harus dijaga. Sebaliknya, beban keuangan untuk usia pensiun malah meningkat," ucap Irvin di acara DBS Asian Insight Conference, Marina Bay, Singapura, Kamis (4/8/2016).

Dia mengungkapkan, tahun 2015 persentase penduduk yang yang harus ditanggung pemerintah Singapura pada penduduk usia tidak produktif atau di atas 65 tahun sebesar 17,6% dari total penduduknya.

Dengan memperhitungkan usia penduduk Singapura saat ini di luar imigran, angka tersebut akan meningkat menjadi 30,1% pada tahun 2025, dan melonjak lagi menjadi 57,4% pada tahun 2050.

Irvin menuturkan, negara negara pulau tersebut bisa keluar dari krisis penduduk usia produktif jika berhasil dengan membangun digitalisasi pada berbagai aspek.

"Kegiatan ekonomi dengan inovasi digital ketimbang aktivitas fisik bisa membuat ekonomi Singapura tumbuh lebih cepat, sekaligus mengatasi masalah populasi tua dan menurunnya usia produktif penduduknya," terang Irvin. (ang/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads