Rini yang tiba pukul 13.10 WIB tersebut, langsung menuju ruang kerja Menhub tanpa berbicara kepada awak media. Pertemuan sendiri berlangsung tertutup.
Pertemuan Rini dan Budi Karya selesai pukul 14.40 WIB. Usai pertemuan, Rini, yang memakai baju batik berwarna cokelat ini, mengaku membahas beberapa hal, di antaranya proyek kereta cepat Jakarta-Bandung sepanjang 142 kilometer (km) yang dikerjakan oleh BUMN Indonesia bersama BUMN China.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di dalam pertemuan tersebut, Rini memperoleh informasi terkini terkait izin pembangunan kereta cepat yang selama ini membuat pembangunan mega proyek tersebut belum bisa dilanjutkan pasca groundbreaking pada Januari 2016.
"Ada beberapa hal yang masih belum terpenuhi, tapi pada dasarnya secara menyeluruh untuk pembangunan Jakarta-Bandung sudah bisa dilakukan," sebutnya.
Selain persoalan kereta cepat, Rini dan Budi Karya membahas pengembangan konektivitas yang akan dibangun bersama-sama.
"Tadi dikatakan Pak Menteri bahwa konektivitasnya akan kita percepat dalam arti bandara-bandara ini kalau kita mau jadikan transportasi manusia sehingga mampu mendorong pariwisata. Otomatis bandara-bandara ini, titik-titik mana yang harus kita dorong," sebutnya.
![]() |
Di tempat yang sama, Budi Karya menjelaskan bahwa pihaknya tadi membicarakan proyek transportasi yang bisa dikerjasamakan dengan BUMN. Langkah ini dilakukan guna mempercepat pengembangan infrastruktur transportasi seperti rel, bandara, hingga pelabuhan.
"Kita diskusi peluang apa yang mungkin kita lakukan melandasi yang diamanahkan oleh Pak Presiden. Itu kita bicarakan mau menginventarisir apa saja yang mungkin bisa dikerjasamakan baik BUMN, swasta nasional atau asing," ujar Budi. (feb/hns)












































