Pada logikanya, pertumbuhan ekonomi harus lebih tinggi daripada inflasi. Artinya masyarakat memiliki tambahan pendapatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan harga barang.
"Kalau bapak ibu, bisa melakukan ini, rampung kita. Katakan bisa ditekan di bawah 2% pertumbuhan ekonomi 5%, artinya rakyat yang kuat dan belanja mudah," ujar Jokowi saat pimpin rapat koordinasi tim pengendali inflasi daerah di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Kamis (4/8/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Singapura minus 0,54%. Coba dilihat. Artinya harga malah turun, banyak diskon pasti, banyak greatsale," terang Jokowi.
Dalam kesempatan terebut, Jokowi mengungkapkan kekesalan soal kondisi yang selalu terjadi saat menjelang lebaran. Di mana harga barang selalu melonjak dan sulit untuk dikendalikan.
"Kadang-kadang saya jengkel kenapa tahun baru nggak ada great sale harga malah naik. Lebaran juga. Saya nggak habis pikir," imbuhnya. (mkl/hns)











































