Gaya Hidup Anda Sudah Sesuai Pendapatan?

Gaya Hidup Anda Sudah Sesuai Pendapatan?

Tung Desem Waringin - detikFinance
Jumat, 05 Agu 2016 06:58 WIB
Foto: Istimewa
Jakarta - Gaji naik sering kali membuat pengeluaran juga ikut bertambah. Ketika penghasilan meningkat, seseorang ingin juga memanjakan dirinya dengan sesuatu barang lebih mahal, dan beranggapan itu hasil dari kerja keras dan lebih parahnya lagi bahkan orang itu menjadi sombong.

Jaman sekarang jika gaji meningkat pasti gaya hidup juga meningkat. Ini yang disebut inflasi gaya hidup. Hal itu dapat menjadi masalah keuangan jika pengeluaran ternyata lebih besar dari penghasilan yang didapatkan.

Jadi perlu juga diwaspadai. Lantaran banyak orang yang tidak menyadari inflasi gaya hidup tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jadi bagaimana Anda dapat mengenali dan mengidentifikasi kebiasaan yang berpotensi bencana ini? Tidak usah khawtir, pada kesempatan kali ini akan saya berikan 9 tanda untuk keluar dari inflasi gaya hidup, apa saja?

Berikut selengkapnya:

1. Cicilan kartu kredit yang berlebihan
Meski pun menggunakan kartu kredit jadi praktik umum bagi banyak orang dan, melunasinya tepat waktu, utang kartu kredit yang berlebihan bila tidak bisa dilunasi maka bunganya akan bertambah.

Seiring waktu itu akan dikenakan biaya jauh lebih mahal dari tagihan awal. Ketika pembayaran kartu kredit bergulir maka itu menjadi bagian normal dari anggaran Anda.

Tanda itu perlu diperhatikan untuk melakukan skala kembali untuk menghabiskan lebih sedikit agar melunasi utang. Segeralah dengan cepat membayar cicilan.

2. Menghindari manejemen uang
Kadang seseorang enggan untuk mengatur anggaran dan memeriksa saldo tabungan. Mungkin hal ini dihindari karena melihat anggaran keuangan yang buruk sehingga memilih untuk menghindarinya. Akan tetapi Anda tak bisa selamanya untuk menghindari aturan anggaran.

Sebaiknya Anda menjadwalkan waktu untuk mengatur keuangan dalam seminggu, dan bisa sebulan. Mungkin Anda bisa melakukannya pada waktu senggang di rumah untuk dapat mengetahui anggaran seminggu ke depan.

3. Spontan dan konsumerisme
Semua orang suka untuk mendapatkan barang-barang baru. Daya tarik belanja tanpa memandang usia selalu kuat, bahkan penghasilan bisa habis dalam waktu singkat.

Bila keinginan dan perasaan terburu-buru untuk belanja sehingga memuaskan nafsu dan mengatasi masalah, maka ini indikasi belanja dapat merugikan keuangan Anda.

Hal ini dapat diatasi dengan disiplin diri dan tahan dari segala godaan, tetapi jika itu di luar kendali maka Anda dapat mencari bantuan profesional.

4. Menghabiskan pendapatan sekaligus
Istilah lain untuk ini yaitu gaji hidup untuk gaji. Dalam skenarionya, pengeluaran Anda melumpuhkan anggaran sehingga Anda harus menunggu hingga gaji berikutnya. Anda harus membayar tagihan-tagihan tersebut.

Solusi untuk hal ini adalah Anda harus serius untuk melakukan perubahan yang serius seperti memilih untuk membeli mobil lebih murah dan mungkin pindah ke apartemen lebih kecil.

Intinya sesuaikan hal dengan penghasilan yang dimiliki. Ini juga salah satu cara untuk berhidup hemat, uang yang bisa Anda bayarkan untuk apartemen yang mahal bisa digunakan untuk menabung.

5. Tidak menghargai pendapatan
Salah satu ciri khas dari orang ini adalah ketika tiba mulai mendapatkan gaji lebih dari sebelumnya. Ini diikuti dengan menghabiskan anggaran lebih.

Ini juga merupakan tanda-tanda untuk memperketat anggaran agar memiliki ruang bernafas. Anda lebih cepat menghabiskan uang daripada menghasilkan uang.

6. Pendapatan dan pengeluaran setiap orang berbeda
Ada banyak keadaan yang dapat menyebabkan dua orang di tingkat ekonomi yang sama untuk hidup terlihat berbeda. Seseorang masih single atau jomblo dan berkeluarga meski punya pendapatan sama tetapi pengeluaran mereka sangatlah berbeda.

Selain itu, ada dua orang single tetapi bila yang satu harus menjadi kepala keluarga bagi keluarga maka pengeluarannya berbeda. Jadi di sini Anda harus hidup sesuai kemampuan dan tuntutan ekonomi yang berlaku sekarang.

7. Bosan di rumah
Pembelian meningkat juga dapat menyebabkan kebosanan sehingga mempengaruhi kebiasan belanja. Apakah Anda menemukan diri gelisah di rumah?

Apakah Anda sering online di internet untuk mengusir kebosanan atau ke pusat perbelanjaan untuk membeli sesuatu yang tidak perlu hanya untuk memiliki sesuatu?

Melihat kondisi itu mungkin Anda dapat merencanakan kegiatan dan petualangan lebih produktif bersama teman-teman ketimbang belanja sesuatu yang tidak Anda butuhkan.

8. Tidak cari dan melakukan penawaran
Kadang-kadang gaya hidup meningkat karena hanya masalah gagal untuk menjadi hemat, hal itu biasanya karena malas.

Banyak orang menghabiskan jauh lebih banyak uang dari pada yang mereka butuhkan untuk menghabiskan uang karena mampu membayar harga penuh.

9. Anda Merasa Tak Perlu Simpan Uang
Bila Anda menghabiskan gaji tanpa menyisakan untuk ditabung maka Anda menganggap itu hal tidak perlu dan mustahil dilakukan.

Bila memang sulit menabung, Anda dapat memakai tabungan rencana dengan Anda menyetor uang ke rekening khusus, dan tidak diambil dalam jangka waktu tertentu.

Itulah 9 cara untuk keluar dari inflasi gaya hidup yang sedang terjadi oleh masyarakat Indonesia akhir-akhir ini. Tetaplah perlakukan gaji dengan bijaksana,

Semoga Bermanfaat.

Dapatkan eBook Tentang "61 Rahasia Menjadi Kaya" senilai Rp 997.000. Khusus Untuk Pembaca detikFinance Hari Ini, Saya Kasih Gratis, Terbatas Untuk 100 Orang Pembaca. Klik di Sini Untuk Download. (ang/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads