Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dua hal itu menjadi ketakutan para pengusaha negara maju karena adalah hal yang pasti dan tidak bisa dihindari.
"Memang di mana-mana yang namanya tax amnesty itu menakutkan. Kalau di negara maju itu ada dua yang ditakuti, yaitu kematian dan pajak. Karena tidak bisa lepas dari pajak," kata Sri dalam pidatonya di acara seminar tax amnesty yang diselenggarakan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) di di Gedung Dhanapala Kementerian Keuangan, Jalan Wahidin Raya nomor 1, Jakarta Pusat, Jumat (5/8/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dulu para pengusaha-pengusaha belum bayar pajak seperti ini, ekonominya (Indonesia) besar sekali tapi penerimaan pajaknya tidak ada, sehingga menjadi rasio-nya menurun. Nah, ini menjadi titik lemah yang sulit bagi pemerintah," ujarnya.
Dari dulu sampai sekarang, kata Sri, rasio penerimaan pajak Indonesia masih kecil, bahkan terus berkurang. Indonesia belum bisa mengumpulkan pajak sebaik negara-negara maju.
"Bagi kita sekarang berarti dengan tax amnesty itu artinya mengungkapkan yang mungkin pada saat itu kemarin belum diungkap entah karena tidak tahu atau pura-pura tidak tahu dan tidak dikejar oleh dirjen pajak pada saat itu sekarang mungkin perlu mengungkap dan menebus," jelasnya. (ang/hns)