Budi Karya beserta rombongan sempat meninjau area peti kemas Pelabuhan Sambas. Ia pun sempat berbincang dengan beberapa pejabat Dinas Perhubungan Sibolga.
Mantan Dirut Angkasa Pura II tersebut menginstruksikan untuk memperluas area Pelabuhan Sambas. Pelabuhan di Sibolga tersebut selama ini dinilai kurang maksimal dalam melayani angkutan orang dan barang. Seringkali orang yang ingin menyeberang ke Pulau Nias naik kapal melalui Pelabuhan Angkutan Sungai Pelabuhan (ASP) yang berdampingan dengan Tempat Pelelangan Ikan (TPI).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Investasinya lagi dihitung lagi. Ini sejalan dengan bagaimana BUMN itu didorong untuk mengembangkan konektivitas ini, bukan dengan APBN. Makanya kita dorong supaya yang ada di Tapanuli Tengah tidak perlu dibangun, dibangun di sini dan penumpang dan barang jadi satu," jelas Budi saat mengunjungi Pelabuhan Sambas, Sibolga, Minggu (7/8/2016).
Nantinya, angkutan orang tidak lagi melalui Pelabuhan ASP yang letaknya berdampingan dengan Pelabuhan Sambas. Kemudian Kementerian Perhubungan akan berkoordinasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk mengembangkan TPI di Sibolga.
"Tadinya tempat penumpang di tempat lain, kurang layak karena berdekatan dengan TPI. Kita juga membuat penangkapan ikan ini lebih baik dan mempunyai space yang lebih bagus," tutur Budi.
Menteri BUMN Rini Soemarno juga merestui maksud dari Budi Karya. Pengembangan Pelabuhan Sambas perlu dilakukan untuk menambah kapasitas angkut orang dan barang ke Pulau Nias.
"Lebih baik ini dijadikan satu hanya dibagi satu oleh Pelindo I untuk penyeberangan orang dan truk ke Nias," kata Rini. (feb/feb)











































