Secara total, anggaran belanja pemerintah yang dipangkas jumlahnya Rp 133,8 triliun. Ini berupa anggaran K/L dan transfer ke daerah.
Kementerian Perhubungan terkena pemangkasan anggaran Rp 2 triliun. Pemangkasan ini dilakukan pada sektor-sektor yang tidak produktif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya lagi melakukan evaluasi kurang lebih 3% sampai 4%, itu kurang lebih Rp 2 triliun. Sektor-sektor yang tidak produktif contohnya pergi ke luar negeri, seminar, belanja barang yang belum dibutuhkan," kata Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, dalam kunjungannya ke Pelabuhan Sambas, Sibolga, Minggu (7/8/2016).
Dengan adanya pemotongan anggaran, menurut Budi Karya, pihaknya harus sedikit menekan belanja kementerian. Ia pun berpesan kepada jajaran pegawai Kementerian Perhubungan untuk sedikit prihatin dengan adanya pemangkasan anggaran ini.
Namun, di sisi lain dirinya juga menyambut positif pemangkasan anggaran, karena dapat menambah produktivitas kinerja di lingkungan Kementerian Perhubungan.
"Kita harus sedikit lebih prihatin saja, bahwa untuk perjalanan dinas kita batasi, raker-raker di Jakarta karena itu bisa menghemat dan lebih produktif kita nggak usah ke luar," tutur Budi. (drk/drk)











































