Bank Asal Singapura Ini Juga Ingin Kecipratan Dana Tax Amnesty

Bank Asal Singapura Ini Juga Ingin Kecipratan Dana Tax Amnesty

Ardan Adhi Chandra - detikFinance
Selasa, 09 Agu 2016 14:40 WIB
Bank Asal Singapura Ini Juga Ingin Kecipratan Dana Tax Amnesty
Foto: Ardan Adhi Chandra
Jakarta - Bank DBS Indonesia telah ditunjuk pemerintah menjadi bank persepsi yang menampung dana tax amnesty. Bank asal Singapura ini juga rutin menggelar sosialisasi untuk mengajak para wajib pajak ikut pengampunan pajak.

Bank DBS di Singapura juga mendukung adanya sosialisasi tax amnesty yang dilakukan oleh anak usahanya di Indonesia tersebut. B

Bank asing ini juga mendukung langkah pemerintah dalam meningkatkan penerimaan pajak lewat program tax amnesty. Hal ini dilakukan karena selama ini banyak WNI yang menyimpan dananya di Singapura dengan insentif yang menarik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Grup kami sangat mendukung. Kerja samanya tentu dalam hal kami sebagai subsidiaries. Saya rasa banyak nasabah di data grup. Mereka (DBS Singapura) sendiri yang lebih tahu," jelas Head of Treasury and Markets Bank DBS Indonesia Wiwig Wahyu Santoso saat sosialisasi tax amnesty di Hotel Mulia Senayan, Jakarta, Selasa (9/8/2016).

Senior Vice President Wealth Management Head Consumer Banking Group DBS Indonesia, Widrawan Hindrawan juga menambahkan bahwa Bank DBS di Singapura lebih giat melakukan sosialisasi kepada WNI yang menjadi nasabahnya di Singapura.

Hal ini dapat dilihat dari pro aktifnya kantor pusat Bank DBS di Singapura meminta materi sosialisasi kepada perusahaannya di Indonesia.

"Koordinasi ada. Grup kami sangat mendukung program tax amnesty. Apapun aturan justru mereka yang sangat pro aktif menanyakan yang di lokal ini. Jadi sosialisasi nasabah di sana (Singapura) dilakukan juga," jelas Widrawan.

Tentunya sosialisasi tax amnesty juga dilakukan di Indonesia oleh Bank DBS Indonesia. Namun pihaknya belum menargetkan berapa besaran dana yang dapat ditampung lewat program tax amnesty.

Saat ini DBS fokus pada sosialisasi kepada nasabah yang juga direncanakan dilakukan di beberapa kota besar di Indonesia.

"Banyak nasabah yang bertanya, baru kemarin disetujui sebagai bank persepsi. Secara jumlah belum tahu, karena nasabah pun belum tahu apa yang dilaporkan," kata Wiwig. (ang/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads