"Rapat terbatas sore hari ini merupakan lanjutan pembahasan rencana holdingnisasi BUMN yang saya kira kita pernah membahasnya pada bulan Februari lalu," kata Jokowi dalam pembukaan rapat kabinet terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (12/8/2016).
Langkah holding menjadi sangat diperlukan untuk memperkuat peran BUMN, khususnya yang bergerak pada sektor-sektor strategis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam tahap persiapan, Jokowi meminta agar semua dihitung dengan baik. Diharapkan kebijakan yang dijalankan pemerintah dapat dipahami oleh semu pihak yang terkait.
"Holdingnisasi bukan semata-mata strategi pengurangan pembiayaan suntikan PMN. Tidak. Atau mekanisme pengabsahan saham negara sebagai imbreng saham yang ditunjuk sebagai induk perusahaan. Tapi harus dipahami bahwa penggabungan BUMN ini dimaksudkan untuk memperkuat peran BUMN dalam persaingan, terutama persaingan global," papar Jokowi. (mkl/ang)











































