Dalam 3 Tahun, Pemerintah Tak Ingin Lagi Berutang untuk Bayar Bunga Utang

Dalam 3 Tahun, Pemerintah Tak Ingin Lagi Berutang untuk Bayar Bunga Utang

Maikel Jefriando - detikFinance
Kamis, 18 Agu 2016 14:46 WIB
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta - Pemerintah berkomitmen menurunkan defisit keseimbangan primer pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), dalam kurun waktu tiga tahun ke depan. Sehingga tidak ada lagi utang yang ditarik untuk membayar bunga utang.

Direktur Jenderal Anggaran (Dirjen Anggaran) Kementerian Keuangan, Askolani, menuturkan untuk menurunkan defisit keseimbangan primer maka langkah yang ditempuh lebih dulu adalah menurunkan defisit anggaran ke level 1,2%, terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

"Kalau lihat di nota keuangan 2017 ada indikasi budget tiga tahun ke depan defisit turun di bawah 2%," jelasnya kepada detikFinance, Kamis (18/8/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam perhitungan Kemenkeu, bila defisit anggaran menuju titik 1,2% terhadap PDB, maka defisit keseimbangan primer sudah surplus atau positif. Dalam lima tahun ke belakang, realisasi defisit anggaran selalu di atas 2%. Tahun ini saja diperkirakan mencapai 2,5% terhadap PDB.

Penurunan defisit anggaran harus dilakukan secara bertahap. Pemerintah tidak bisa langsung menggenjot penerimaan atau mengurangi belanja secara drastis. Menurut Askolani dalam pengelolaan APBN harus ada keseimbangan.

"Harus bertahap, tidak bisa sekaligus agar keseimbangan tetap ada di APBN," ungkapnya.

Pemerintah juga tetap memperhatikan kondisi ke depan. Khususnya risiko yang berdampak langsung terhadap asumsi makro ekonomi yang bisa saja muncul setiap waktu.

"Ini kan dinamis. Sebab tahun depan bisa berubah bisa bergeser atau tetap bergantung kondisi tahun depan. Ini namanya hidup harus dinamis. Sebab tantangan bisa beda-beda tiap tahun. Tapi kita sudah punya rencana 3 tahun ke depan defisit turun di bawah 2%," papar Askolani. (mkl/wdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads