Kumpulkan Pengusaha, Mendag Ingatkan Soal Permainan Harga Pangan

Kumpulkan Pengusaha, Mendag Ingatkan Soal Permainan Harga Pangan

Muhammad Idris - detikFinance
Kamis, 18 Agu 2016 17:17 WIB
Foto: Muhammad Idris-detikFinance
Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag), Enggartiasto Lukita, sore ini mengumpulkan pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia. Dalam pertemuan yang dikemas dalam diskusi tersebut, Enggar meminta para pengusaha bisa terlibat dalam stabilisasi harga pangan seperti beras, jagung, kedelai, dan daging sapi.

"Persoalannya Anda jangan selalu jadi pedagang, tapi jadilah pengusaha. Jangan jadi pedagang sapi, tapi jadilah pengusaha sapi. Saya nggak takut kalau Anda timbun barang, saya gelontorin dengan intervensi," kata Enggar saat pertemuan dengan Kadin di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (18/8/2016).

"Saat intervensi kami lakukan dengan beli beras dari petani, mau jadi spekulan saya gelontorkan berasnya. Mau simpan gula silakan, nanti jadi air," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mencontohkan lagi, soal pengendalian gula, dirinya juga meminta pemain importir gula sungguh-sungguh membantu pemerintah melakukan penurunan komoditas tersebut.

"Komoditas gula sudah jadi rahasia umum ada 7 samurai. Mending bersatu dan tidak mainkan harga. Kemudian importir gula rafinasi, harus investasi di lahan tebu dan pabrik. Kita punya roadmap untuk hentikan impor gula," ucap politisi Partai Nasdem ini.

Menurut Enggar, dirinya punya banyak senjata untuk melawan permainan harga. Dari mulai penggunaan tangan BUMN, maupun anggaran APBN secara langsung untuk menstabilkan harga.

"Anda mau bermain silakan. Saya modalnya di sini lebih kuat. Anda nggak sanggup saya sanggup. Pemerintah bisa pakai instrumen BUMN , kalau BUMN masih tidak cukup saya pakai anggaran. Apakah Indonesia kemudian jadi negara statis? Tidak. Kita berikan kesempatan swasta dulu, kalau Anda tak bisa, BUMN masuk, baru APBN kalau masih tak bisa," tandasnya.

Hadir dalam dialog tersebut Ketua Kadin Roesan Roeslani, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Thomas Trikasih Lembong, dan beberapa perwakilan asosiasi pengusaha di bawah Kadin. (hns/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads