Menurut Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Agung Hendriadi, Kementan sudah beberapa kali sidak dan mengantongi identitas importir yang memasok daging beku dengan banyak lemak. Sanksinya bisa berupa pengurangan kuota impor hingga pencabutan izin impor.
"Sesuai arahan Pak Menteri (Pertanian), kita akan kasih sanksi. Kemarin-kemarin kita sudah sidak di beberapa pasar, ada memang beberapa daging mengandung lemak terlalu banyak. Sanksinya kurangi sampai cabut izin impornya," kata Agung kepada detikFinance di Jakarta, Jumat (19/8/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Paling tidak itu kandungannya minimal 15% saja atau CL 85. Terserah mau jual CL 95, CL 90, tergantung importirnya. Tapi temuan kita yang dijual CL 70, ada lagi yang bahkan sampai CL 60 atau lemaknya 40%, itu kan hampir setengahnya lemak," ujar Agung.
Belakangan, meski dijual dengan harga miring di kisaran Rp 80.000/kg, banyak masyarakat yang mengeluhkan daging sapi beku tersebut mengandung banyak lemak. Kondisi itulah yang membuat target menekan harga daging sapi segar dengan memasok daging beku impor, kurang efektif. (hns/hns)











































