Hasil Tangkapan Dirampas di Lampung, 500 Nelayan Ngadu ke Susi

Hasil Tangkapan Dirampas di Lampung, 500 Nelayan Ngadu ke Susi

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Selasa, 23 Agu 2016 15:51 WIB
Foto: Eduardo Simorangkir
Jakarta - Sekitar 500 nelayan dari berbagai lokasi, yakni Muara Angke (Jakarta), Tegal, Kerawang, Cirebon hari ini melapor ke Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terkait masalah keamanan dalam menangkap rajungan yang melakukan penangkapan di Selat Karimata, Lampung.

Masalah keamanan ini yaitu terjadinya kasus perampasan dengan ancaman senjata rakitan (pistol dan senjata) dengan bertopeng, yang merampas hasil tangkapan, dalam kurun waktu 3 bulan terakhir.

Dilaporkan, bahwa perompakan ini sudah terjadi lebih dari 86 kali. Selama ini, nelayan telah melaporkan ke berbagai pihak, termasuk kepada aparat keamanan, namun belum mendapatkan solusi yang baik. Kerugian nelayan dari setiap perampasan tidak kurang dari Rp 25 juta per kapal. Lokasi-lokasi yang cukup rawan termasuk di sekitar Pulau Sabira, Pulau Kelapa, lalu masuk hingga ke pesisir Lampung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan, KKP akan segera berkoordinasi dengan pihak keamanan, termasuk langsung berkunjung ke Lampung besok pagi untuk menginformasikan hal ini sekaligus mendorong agar nelayan dapat melaut dengan aman.

"Jadi, nanti pak Sekjen dan tim besok pagi akan berangkat ke Polda Lampung, untuk berkoordinasi dan bisa bekerja sama membuat tim gabungan dalam mengamankan penangkapan ikan yang dilakukan oleh para nelayan dari Jawa ini," kata Susi dalam jumpa persnya kepada media di Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Selasa (23/8/2016).

Sementara itu, Sekretaris Jenderal KKP Syrief Widjaja yang juga hadir pada acara dan lokasi yang sama mengungkapkan, bahwa nelayan selama ini telah melakukan penangkapan rajungan ramah lingkungan, sesuai kebijakan KKP. Namun setelah menangkap rajungan, selama tiga bulan terakhir ini, terjadi perampasan secara tiba-tiba oleh orang yang tidak dikenal, yang menggunakan topeng dan kapal-kapal kecil maupun speedboat.

"Mereka khawatir, setelah diliput media melapor KKP besoknya semakin sulit, semakin diperkeras. Jadi mereka berharap ke KKP untuk berkoordinasi dengan pihak keamanan, karena nelayan ya KKP. Kita sudah sampaikan, kita sampaikan koordinasi, meski bukan tupoksi KKP, kita akan berkoordinasi dengan aparat keamanan," ujarnya.

"Makanya, Insya Allah besok pagi kita akan ke Lampung bertemu Kapolda untuk mengetahui kondisi lapangan. Sejauh mana kondisi ini mempengaruhi nasib nelayan kita. Asalnya perompakan, atau modus yang dilakukan sehingga kita bisa memastikan modus keamanan," imbuhnya.

Selain melaporkan mengenai ancaman keamanan, nelayan juga meminta KKP agar menelusuri mengenai harga kepiting rajungan yang saat ini anjlok dari Rp 90.000/kg menjadi Rp 30.000/kg. Untuk itu, KKP pun akan mengirimkan tim guna mengetahui status harga rajungan yang mengalami penurunan secara signifikan ini.

"Kita juga akan segera mengirimkan tim untuk mengecek fenomena harga rajungan," pungkasnya. (feb/feb)

Hide Ads