Ahli Gizi IPB: Jeroan Kaya Vitamin, Tapi Mudaratnya Lebih Banyak

Ahli Gizi IPB: Jeroan Kaya Vitamin, Tapi Mudaratnya Lebih Banyak

Muhammad Idris - detikFinance
Selasa, 23 Agu 2016 16:15 WIB
Foto: Eduardo Simorangkir
Jakarta - Untuk menekan harga sekaligus alternatif baru daging sapi segar yang masih dijual di atas Rp 100.000/kg, Kementerian Pertanian (Kementan) memilih membuka opsi impor jeroan.

Menurut Astari Apriantini, Nutritionist of Animal Sourche Foods Institut Pertanian Bogor (IPB), mengatakan jeroan sebenarnya memiliki kandungan vitamin dan gizi yang lebih besar ketimbang daging. Namun, kandungan tersebut tidak sebanding dengan mudaratnya atau tingginya efek negatif terhadap kesehatan.

"Jeroan lebih banyak memiliki vitamin dibanding daging, kandungan gizinya lebih baik. Tapi lebih banyak mudaratnya karena kolesterolnya yang tinggi," kata Astari di Hotel Papyrus, Bogor, Selasa (23/8/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mencontohkan, untuk setiap 100 gram kandungan hati sapi memiliki vitamin B12 mencapai 79 miligram, sementara liver (hati) kandungan B12 mencapai 4 kali lipatnya.

"Tapi kolesterolnya juga 4 kali lipatnya ketimbang daging. Begitu pun kandungan B6, vitamin A, vitamin E lebih tinggi. Tapi mudaratnya itu, kolesterol," jelas Astari.

Dia melanjutkan, selain kolesterol, jeroan juga lebih rentan terpapar zat adiktif saat proses penggemukan sapi ketimbang daging. Hal inilah yang menjadikan jeroan jadi pemicu banyak penyakit.

"Dalam hati biasanya tersimpan zat yang disuntik ke sapi seperti obat dan lainnya. Jadi kandungan zat yang disuntik di jeroan ini sangat banyak, memang vitaminnya banyak, tapi kurang baik buat kesehatan," pungkas Astari. (feb/feb)

Hide Ads