Pernyataan Sri tersebut dilontarkan terkait rencana pembentukan Holding BUMN yang saat ini terus bergulir pembahasannya oleh pemerintah.
"Saya ingin tegaskan bahwa holding itu bukan sekedar menggabungkan neraca. Yang paling sulit adalah membentuk corporate holding baru yang mempunyai spirit apa yang dinamakan sinergi. Entah dari kinerjanya, dari sisi tata kelolanya ataupun dari dampak sosial ekonominya," kata Sri dalam rapat tersebut, Rabu (24/8/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sedih kalau dia punya earning tapi tidak dilkelola dengan bagus akhirnya jadi bancakan. Jadi menurut saya, asal dia menjadi return earning, lalu asetnya lebih besar dan volume-nya menjadi besar sehingga dia bisa menjalankan fungsi-fungsi korporasi dan agen pembangunan saya rasa kita boleh sepakat dengan ide ini (holdingisasi)," tandas dia. (dna/ang)











































