Bentuk Super Holding BUMN, Jokowi: Biar Tidak 'Disuntik' Terus

Bentuk Super Holding BUMN, Jokowi: Biar Tidak 'Disuntik' Terus

Maikel Jefriando - detikFinance
Jumat, 26 Agu 2016 19:32 WIB
Foto: Maikel Jefriando
Jakarta - Salah satu rancangan strategis dari pemerintah adalah pembentukan holding company atau perusahaan induk pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di beberapa sektor. Ini bertujuan agar BUMN semakin kuat dan tidak terus-terusan mendapatkan suntikan modal negara berupa Penyertaan Modal Negara (PMN) tunai dan non tunai.

Hal ini disampaikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di depan pengusaha yang tergabung dalam Ikatan Senior HIPMI Indonesia pada acara Dialog Nasional di Hotel Raffles, Jakarta, Jumat (26/8/2016).

"Ke depan kita juga ingin membangun super holding BUMN, karena tanpa itu, setiap tahun harus disuntik modal, disubsidi. Menurut saya, kalau negara lain bisa, kita harus bisa," terangnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Jokowi, BUMN harus dapat membantu pemerintah dalam pembangunan dan memutar roda perekonomian secara umum. Maka dari itu, BUMN juga diminta untuk mengikutsertakan pengusaha lokal dalam setiap proyeknya.

"Saya titip ke BUMN, yg bangun di daerah, rangkul lah pengusaha lokal. Ajak semuanya jadi subkontraktor. Jangan dikerjakan sendiri. Ekonomi kita gotong-royong, jangan sampai semua dipegang oleh BUMN," tegas Jokowi.

Ke depan, Jokowi meyakini akan ada sinergi yang sangat baik antara BUMN dan swasta agar berjalan beriringan membantu pemerintah untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.

"Saya meyakini, swasta akan semakin baik, BUMN juga semakin baik," ungkapnya. (mkl/feb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads