Mendag: Ada 6 Mata Rantai Distribusi di Setiap Komoditas

Mendag: Ada 6 Mata Rantai Distribusi di Setiap Komoditas

Ardan Adhi Chandra - detikFinance
Selasa, 30 Agu 2016 13:27 WIB
Foto: Ari Saputra
Tangerang - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita geram dengan tingginya harga bahan pangan pokok yang tidak kunjung selesai diatasi. Enggar menyebutkan, sedikitnya ada 6 mata rantai yang menyumbang terhadap tingginya harga komoditas pangan di tingkat konsumen.

"Persoalan yang kita hadapi sekarang antara harga petani, harga peternak sampai konsumen terjadi disparitas besar. Kenaikan harga tidak dinikmati petani dan merugikan konsumen. Yang di tengah (distributor) membentuk harga begitu tinggi. Mata rantai dari setiap komoditi tidak kurang dari 6," jelas Enggartiasto dalam acara Indonesia Fintech Festival & Conference di Indonesia Convention and Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, Selasa (30/8/2016).

Dari setiap distributor, lanjut Enggar, berkontribusi terhadap tingginya harga pangan di tingkat konsumen. Masing-masing distributor mengambil keuntungan yang sangat besar sehingga berimbas kepada gejolak harga pangan di pasar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka menyebut beberapa komoditi dari D1 sampai D5, ini minimal. Masing-masing dari mata rantai ini mengambil margin tinggi kadangkala berlebihan sulit kita terima dari kacamata bisnis," kata Enggartiasto.

"Sebagai pengusaha harus untung. Dalam satu kegiatan usaha harus mendapatkan margin memadai tapi tidak berlebihan," tambah Enggartiasto.

Dirinya berharap, dengan adanya perkembangan teknologi informasi yang semakin canggih mampu memotong mata rantai yang panjang. Enggar juga mengapresiasi sumbangsih dari anak-anak muda yang telah memberikan kemudahan bagi masyarakat mendapatkan bahan pangan murah.

"Maka kita mengharapkan dengan teknologi seperti ini bisa memotong mata rantai. Sudah ada beberapa yang melakukannya limakilo.com bawang di satu daerah. Saya sangat terkesan dengan anak-anak muda memiliki idealisme tinggi turun ke petani melakukan kegiatan menjembatani petani dan konsumen," tutup Enggar. (drk/drk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads