Pasca 'Cerai' dari Uni Eropa, Inggris Gencar Investasi di RI

Pasca 'Cerai' dari Uni Eropa, Inggris Gencar Investasi di RI

Muhammad Idris - detikFinance
Selasa, 30 Agu 2016 17:06 WIB
Foto: Muhammad Idris
Jakarta - Keluarnya Inggris dari Uni Eropa atau yang lebih dikenal Brexit tidak akan berpengaruh banyak kepada ekonomi Indonesia. Sebaliknya, yang terjadi adalah kesempatan lebih besar peluang investasi di Indonesia dari negara tersebut.

Hal tersebut diungkapkan Utusan Dagang Perdana Menteri Inggris untuk Indonesia, Richard Graham, saat acara forum pertemuan Diskusi Kadin dengan kamar dagang Inggris, BritCham, di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta, Selasa (30/8/2016).

"Masih banyak kesempatan yang besar antara Indonesia dan Inggris. Lebih banyak kesempatan malah daripada bahayanya ke depan," kata Richard.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, berpisahnya Inggris dari Uni Eropa malah membuat investasi asal Inggris berpeluang lebih besar, lantaran selama ini Indonesia jadi prioritas investasi negara itu di ASEAN. Nilai investasi Inggris juga lebih besar ketimbang negara-negara anggota Uni Eropa lainnya.

"Presiden Jokowi sudah deal invetasi terbaru dengan Uni Eropa sebesar US$ 21 miliar (Rp 277,2 triliun), dan dari nilai itu sebesar US$ 19 miliar (Rp 250,8 triliun) dari Inggris. BP (British Petroleum) bahkan sudah komitmen (investasi) US$ 8 miliar (Rp 105,6 triliun) di Indonesia," jelas Richard yang sudah mengunjungi Indonesia sebanyak 10 kali ini.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Hubungan Internasional Kadin, Shinta Kamdani mengungkapkan hal senada. Menurutnya, menurutnya, dampak Brexit pada Indonesia tidaklah signifikan.

"Dampak dari Brexit kepada Indonesia sangat minim. Perdagangan Indonesia dan Inggris tak besar, investasi juga tidak berpengaruh. Kalau saya lihat pemerintah Inggris punya prioritas setelah Brexit, dan Indonesia itu prioritas utama salah satunya di Asia, karena pasarnya yang besar. Jadi malah lebih difokuskan," ujar Shinta.

(dna/dna)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads