Pemotongan ini membuat proyek pembangunan kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) di Kabupaten Nias terganggu. Padahal, proyek ini masih berjalan dan tinggal tahap penyelesaian
Bupati Nias, Sokhiatulo Laoli, mengatakan tidak masalah jika mendapatkan pemotongan anggaran sebanyak Rp 20 miliar. Namun, semestinya jangan memotong anggaran untuk proyek kantor Dinas Dukcapil karena sedang berjalan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan, seharusnya anggaran yang dipotong terkait dengan proyek yang belum berjalan. Untuk itu, dia meminta pusat sebaiknya melibatkan pemerintah daerah dalam menentukan anggaran mana yang harus dipangkas.
"Kalau proyek jalan seandainya belum terkontrak boleh saja walaupun kami akan dipersoalkan dengan masyarakat. Sepanjang belum terkontrak, belum ditender barang kali masih mungkin kami tunda. Kita ingin di dengar, ada proyek yang petunjuk teknisnya belum jelas boleh di potong, ada yang ga terlalu urgent itu bisa dipotong," kata Sokhiatulo.
"Kami usulkan oke yang boleh dipotong anggaran ini, ini. Tapi, pemerintah potongnya itu mestinya didengar juga suara kita. Tentu kita yang tahu mana hal-hal yang prioritas di daerah," tuturnya. (hns/hns)











































