"Sektor tersebut antara lain industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT), alas kaki, dan industri pangan," ujar Menteri Airlangga dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, Kamis (1/9).
Airlangga menjelaskan, berdasarkan Kebijakan Industri Nasional (KIN), pembangunan industri prioritas dalam lima tahun ke depan difokuskan pada hilirisasi industri berupa pembangunan industri kimia dasar berbasis migas dan batu bara, pembangunan industri logam dasar dan bahan galian bukan logam, serta pembangunan industri hulu agro.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Oleh karena itu, dengan adanya pembiayaan investasi yang bersumber dari dana tax amnesty untuk sektor-sektor industri prioritas diharapkan juga akan memberikan dampak signifikan yang luas atau memberikan multiplier effect," tutur Airlangga.
Efek ganda tersebut, antara lain percepatan pertumbuhan ekonomi nasional berupa peningkatan nilai tambah dalam negeri, perluasan kesempatan kerja, penghematan devisa melalui substitusi impor, serta percepatan penyebaran industri ke seluruh wilayah di Indonesia.
Ditemui usai rapat dengan DPR, Airlangga menyebut akan menunggu tax amnesty hingga periodenya habis. Ia menyebut, investasi hasil dari tax amnesty di industri pangan bersumber dari usulan jajarannya.
"Kita tunggu hasil tax amnesty. Itu usulan dari teman-teman (dorong ke pangan), nanti kita lihat," ujarnya. (drk/drk)











































