2 Tempat Investasi Menjanjikan Versi James Riady, RI dan AS

2 Tempat Investasi Menjanjikan Versi James Riady, RI dan AS

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Jumat, 02 Sep 2016 20:04 WIB
Foto: Eduardo Simorangkir
Jakarta - James Riady menjadi salah satu Wajib Pajak Besar yang mengikuti program tax amnesty pada tahap pertama ini. Kontribusi Wajib Pajak Besar diperkirakan mencakup 30% dari target penerimaan pajak melalui tax amnesty.

Menurut James, Indonesia menjadi satu dari dua negara di dunia yang iklim investasinya sangat menjanjikan saat ini. Hal ini terbukti dari rencana besar pemerintah dalam membangun infrastruktur dan melakukan sejumlah deregulasi dalam berinvestasi.

"Sesungguhnya dunia sekarang ini cuma dua tempat yang memiliki situasi investasi yang kondusif. Satu di Amerika, dan satu lagi di Indonesia," ujar dia ketika ditemui di KPP Wajib Pajak Besar Sudirman, Jakarta, Jumat (2/9/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut James, negara lain iklim investasinya sedang tidak bagus, seperti di Eropa bermasalah, Amerika Latin bermasalah, Afrika sedang bermasalah, RRC, Jepang, India sedang bermasalah. Satu-satunya itu di Asia Tenggara, di mana Indonesia merupakan pasar paling besar.

"Jadi menurut saya tidak perlu diminta untuk tidak keluar negeri pun, saya yakin sebagian besar itu akan ingin menempatkan asetnya di sini. Inilah kelebihan dari reformasi ini. Mengizinkan semua itu, tidak perlu lagi keluar negeri dapat bunga yang begitu rendah. Tapi semua diinvestasikan di Indonesia yang menjanjikan peluang dan return yang jauh lebih besar. Pada saat yang sama kesempatan untuk berkontribusi pada pembangunan bangsa," tambahnya.

Ia pun berbagi pengalaman bagaimana pemerintah saat ini begitu gencar dalam melakukan pembangunan. Hal ini menurutnya menjadi jaminan para investor tidak perlu takut untuk berinvestasi di Indonesia.

"Jadi ini adalah kelebihan sistem yang ditawarkan pemerintah. Kesempatan untuk reset, termasuk mereka yang mungkin selama ini jujur tetapi tidak rapi. Masa tidak ada hal-hal yang tidak sengaja, tetapi kelupaan sini sana. Apalagi seseorang yang aktif dan kegiatannya luas, pasti tidak sengaja itu ada. Saya jamin," jelas dia.

Lantas ke mana James akan menempatkan dana repatriasi niliknya? James mengaku, akan ikut andil dalam pembangunan pemerintah, khususnya sektor rill.

"Untuk Lippo sendiri kelompok yang satu bidang saja, yakni jasa. Membangun infrastruktur untuk mendorong pembangunan bangsa melalui manusia. Dari pendidikan, kesehatan, logistik, retail, perumahan dan sebagainya. Jadi kita mau masukilah di sana," terangnya.

Lanjut James, pemerintahan saat ini menjadi jaminan investasi yang sangat cerah. Ia menceritakan bagaimana berbagai proyek infrastruktur yang tengah digenjot oleh pemerintah menjadi jaminan, ini adalah saat yang baik untuk berinvestasi di Indonesia.

"Untuk kami ini waktu yang terbaik untuk berinvestasi di Indonesia. Saya pertama kali pergi ke Papua tahun 1990. Dan sekian pemerintahan mengatakan akan membangun Papua. Hanya kali ini setahun ini, saya lihat dengan mata saya pembangunan itu didorong," ungkapnya.

"Saya melihat dengan mata saya sendiri. Jalan dari Sentani ke Wamena, dari Wamena ke Karubaga. Itu di pegunungan semua ya, kampung-kampung kecil. Ini hanya satu contoh saja. Pelabuhan, bandara, kereta api juga. Berarti ini waktunya. Coba ke tol Cikampek, itu pabrik yang dibangun luar biasa banyak. Jadi di sini tempatnya. Di sinilah yang dijanjikan peluang besar," pungkasnya. (drk/drk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads