Siang itu, Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti menggelar dialog dengan nelayan dan petani garam di kampung nelayan tersebut. Pemilik maskapai Susi Air pun memberi kesempatan 4 orang untuk menyampaikan masalahnya.
Salah seorang perwakilan dari petani garam, Sokib, mengungkapkan keinginannya agar diberi bantuan berupa 2 unit ekskavator. Alat berat ini dipakai untuk normaliasasi irigasi tambak milik sekitar 500 petani garam di Kecamatan Kedung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain keinginan petani garam memiliki alat berat, Sokib juga mengeluhkan harga garam petani yang terlampau rendah di Jepara. Saat ini, harga per kilogram garam petani hanya dibanderol tengkulak seharga Rp 300/kg.
"Kenapa harga garam di Jepara ini yang paling rendah di Jawa Tengah dibandingkan daerah lain seperti Pati, karena di sini tidak ada pabrik garam. Garam kita dijual ya dikirim ke sana. Makanya kayanya kita dapat ilham yang pas kalau Pak Ganjar (Gubernur Jawa Tengah) mau bangun 5 pabrik garam di Jepara," ucap Sokib.
Menanggapi keinginan petani garam terkait permintaan ekskavator, dirinya menyanggupinya dan akan diupayakan secepatnya.
"Tapi tambaknya harus segar dan baru yah. Jadi kapan-kapan kalau saya lewat dari atas (pesawat) kanal-kanal harus sudah bagus. Air ditandon, harus bersih," kata Susi. (ang/ang)