Keseharian Eks Pegawai Merpati, dari Sopir Taksi Sampai Jualan Kue

Keseharian Eks Pegawai Merpati, dari Sopir Taksi Sampai Jualan Kue

Muhammad Idris - detikFinance
Selasa, 06 Sep 2016 15:19 WIB
Foto: Muhammad Idris
Jakarta - PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) sudah tak lagi terbang sejak Februari 2014, buntut dari keuangan yang negatif selama bertahun-tahun. Kondisi ini membuat maskapai penerbangan perintis pelat merah ini terpaksa merumahkan hampir seluruh karyawannya secara bertahap.

Sri Mandaran, salah seorang eks karyawan MNA, mengaku kini terpaksa banting setir menjadi pengemudi taksi pasca diberhentikan sejak Desember 2013. Sebelumnya, dirinya merupakan sopir bus antar jemput pilot dan pramugari.

"Desember 2013 dipecat dari sopir antar jemput pilot dan pramugari. Kaget saya, tak ada kabar tiba-tiba saja dipecat. Padahal sudah di Merpati sejak 1994. Stres istri anak mau dikasih makan apa kan?" ucap Mandaran kepada detikFinance ditemui di kantor pusat MNA, Kemayoran, Jakarta, Selasa (5/9/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setelah dipecat nganggur berapa bulan jadi sopir angkot. Pas narik angkot lewat depan pool taksi, langsung saya daftar jadi sopir sampai sekarang. Kalau buat makan sehari-hari saja cukup, cuma kalau buat anak sekolah kurang. Makanya ini harapannya tunggakan gaji dan pesangon bisa dibayar," imbuhnya.

Mandaran yang kini berusia 53 tahun ini mengaku, kedatangannya ke acara sosialisasi wirausaha eks karyawan MNA ini untuk mencari tahu informasi pembayaran tunggakan gaji dan pesangon dari sesama mantan karyawan.

"Kan banyak teman-teman mantan karyawan, mau tanya apa mereka sudah cair apa belum gaji yang belum dibayar. Ada yang sudah semua, ada baru sebagian, ada yang belum sama-sekali kali kayak saya. Sekalian apa masih pada kenal sama saya," ungkapnya.

Berbeda dengan Mandaran, Purbolekso bisa lebih beruntung karena semua gaji dan pesangon yang menunggak selama 17 bulan sudah dibayar perusahaan.

Uang tersebut, kata dia, dipakai untuk modal berjualan makanan camilan kecil-kecilan yang dibuat secara rumahan.

"Saya kan resmi keluar Februari 2016, tapi sebetulnya sudah tidak bekerja sejak setahunan. Langsung begitu dapat modal buat usaha makanan, ini kan usaha dari istri awalnya, macam-macam kue camilan. Kayak kue Lebaran," ungkap Purbolekso yang bekas karyawan bagian IT di kantor pusat MNA ini.

Purbolekso mengatakan, di usianya yang sudah 51 tahun, sulit melamar pekerjaan ke perusahaan lain. Membuka usaha berjualan kue jadi pilihan yang paling realistis.

"Kalau tenaga tekhnik atau pilot gampang ke maskapai lain, kalau kayak saya yang di kantor sudah usia tua, susah pindah. Memang stress awalnya, sempat menganggur 6 bulan, bingung mau kerjain apa. Sementara anak 2, satu SMP, satunya kuliah," tutur Purbolekso yang tinggal di Bekasi ini. (ang/ang)

Hide Ads