Rencananya, dalam rapat akan dibahas mengenai pembahasan lahan untuk jalan tol trans Sumatera ruas Bakauheni-Terbanggi Besar dan pembangunan Bandar Udara Banyumas/Purwokerto dan Tulung Agung.
Dalam rapat juga dijadwalkan hadir Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ricardo dan sejumlah Direktur Utama BUMN.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bahas progres tol Sumatera, soal pembebasan lahan dan eksekusinya. Ini kan kita dua kali seminggu rapatnya," ujar Basuki sesaat sebelum memasuki lift untuk rapat di Lantai 19 Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (7/9/2016).
Sebagai informasi, Tol Trans Sumatera ruas Bakauheni-Terbanggi Besar sepanjang 138 km ini menjadi pintu masuk pertama yang menghubungkan Pulau Sumatera dengan Pulau Jawa yang terangkum dalam paket program Merak-Bakauheni-Bandar Lampung-Palembang- Tanjung Apiapi (MBBPT).
Melalui pembangunan infrastruktur ini, diharapkan terjadi pertumbuhan ekonomi yang berimbang, tidak hanya terpusat di Pulau Jawa saja melainkan juga di wilayah lainnya seperti di Sumatera.
Adapun proyek ini dibangun menggunakan dana yang bersumber dari Penyertaan Modal Negara (PMN) yang diberikan pengerjaannya kepada BUMN Jasa Marga, Hutama Karya, Waskita Karya, dan Wijaya Karya. (drk/drk)