"Kita punya 300.000 jiwa mahasiswa yang ada di kota Malang. Di situ dalam mengendalikan inflasi kami mengajak mereka untuk kreatif di situ karena eranya sudah ekonomi kreatif, dan pengembangannya kita butuh sebuah technopark. Jadi kami sampaikan kepada pak menteri harapannya ada dukungan bagaimana anak-anak untuk dijadikan tempat untuk mereka berkarya dan berkreasi," kata Anton, di Kemenperin, Jl Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis (8/9/2016).
Produk perfilman dan animasi digital sangat berkembang di kota Malang. Oleh karena itu, diharapkan nanti akan ada ruangan untuk berkumpul dan memutarkan film digital di kota Malang dekat dengan daerah kampus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Program ini dinamakan Malang Creatif Fusion (MCF) telah ada dan berjalan. Hanya memang membutuhkan tempat untuk semacam ruang film.
"Yang jelas mereka ini jadi wirausaha baru kami sudah bangun 4 komponen yang dimana ada pengusaha, pemerintah, anak kreatif dan akademisi. Ini sudah berjalan hanya kita membutuhkan sebuah tempat khusus yang memang harapan mereka, seperti tempat pameran, display segala macam ruang perfilman mereka, banyak sekali yang mereka ajukan itu kami hanya mengajukan proposal," ungkap Anton.
Ia mengatakan telah ada ribuan mahasiswa yang berpotensi untuk menjadi wirausaha. Saat ini Pemkot Malang telah menyediakan lahan untuk membangun technopark tersebut dan tinggal menunggu persetujuan Kemenprein. Menperin Airlangga Hartanto menanggapi positif hal tersebut.
"Kita mau mendorong ada technopark di sana. Jadi fasilitas tempat anak-anak muda butuh tempat berkumpul dan berkreasi. Jadi kita lihat digital activities seperti apa," kata Airlangga. (dna/dna)











































