Di Brebes Bawang Merah Lagi Panen, Kenapa di Jakarta Mahal?

Di Brebes Bawang Merah Lagi Panen, Kenapa di Jakarta Mahal?

Muhammad Idris - detikFinance
Minggu, 11 Sep 2016 10:46 WIB
Foto: Eduardo Simorangkir
Jakarta - Harga bawang merah di beberapa pasar di Jakarta masih cukup tinggi. Selama beberapa bulan terakhir, harga komoditas bumbu dapur itu dibanderol di atas Rp 40.000/kg di tingkat pedagang eceran.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI), Ikhwan Arif mengungkapkan, harga tersebut sudah wajar lantaran harga di petani bawang merah yang masih basah di Brebes saja sudah di kisaran Rp 27.000/kg.

"Itu sudah harga yang bagus di petani, lagi bagus harganya Rp 27.000/kg di petani untuk bawang yang masih basah, panen juga lagi banyak. Wajar sampai di Jakarta Rp 43.000/kg. Selain itu, tidak ada intervensi bawang impor," ujarnya kepada detikFinance, Minggu (11/9/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ikhwan yang juga petani bawang merah di Desa Jatirokeh, Kecamatan Songgom, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah ini berujar, meski pasokan melimpah lantaran cukup banyak petani yang panen dalam beberapa pekan terakhir ini, mahalnya harga bawang merah terjadi lantaran tak semua hasil panen dijual petani, sehingga pasokan bawang merah ke daerah lain seperti Jakarta juga tak seimbang.

"Panen banyak tapi bawangnya disimpan petani buat bibit. Nanti kan masih musim tanam. Jadi kebutuhan terbagi dua, satunya bawang buat dijual, satunya disimpan buat bibit. Kadang petani tanam bawang, hasil panen buat dipakai buat bibit semua," ujar Ikhwan.

Sebagai informasi, harga bawang di tingkat pedagang eceran masih saja di atas Rp 40.000/kg. Seperti yang terjadi di Pasar Cipete, Jakarta Selatan.

Harga bawang merah dan bawang putih di Pasar Cipete pekan lalu sempat dijual dengan harga Rp 40.000/kg, tetapi memasuki akhir pekan ini harga bawang merah dan putih mengalami kenaikan menjadi Rp 43.000/kg.

"Awal minggu kemarin kita jual bawang merah dan bawang putih Rp 40.000/kg, hari ini harga nya naik lagi jadi Rp 43.000/kg, ini harganya naik karena jumlah kiriman yang berkurang dari pusatnya," ujar Suratman, salah seorang pedagang. (drk/drk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads