Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR), Sofyan Djalil, menargetkan seluruh sertifikasi lahan di Indonesia selesai di 2025. Kementerian ATR akan terus berupaya meningkatkan jumlah sertifikasi lahan di Indonesia selama 9 tahun ke depan.
"Lahan di Indonesia itu baru sekitar 55% yang baru tersertifikasi. Terutama di kota besar. Untuk itu BPN dan Menteri ATR ini akan mempercepat. Kita harapkan tahun 2025, jika mungkin seluruh tanah dan lahan di Indonesia sudah tersertifikasi," jelas Sofyan, usai Salat Idul Adha di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Senin (12/9/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tahun 2016-2017 kita punya pilot project seluruh tanah di Jakarta terpetakan terdaftar dan tersertifikasi. Juga Surabaya dan Batam itu sebagai pilot project," jelas Sofyan.
Proyek percontohan tersebut juga akan dilakukan di daerah-daerah lainnya termasuk wilayah perkebunan. Langkah ini dilakukan juga untuk mempermudah masyarakat mendapatkan kredit dari bank dengan jaminan sertifikat tanah.
"Ini kita akan kita lanjutkan untuk sertifikasi kebun milik rakyat. Supaya rakyat itu, sawit mendapatkan sertifikasi sawit sustainable (berkelanjutan). Dengan memberikan sertifikat, masyarakat akan bisa membuat jaminan di bank," tutup Sofyan. (wdl/wdl)