Disentil Jokowi Soal Crane di Pelabuhan Belawan, Ini Respons Pelindo I

Disentil Jokowi Soal Crane di Pelabuhan Belawan, Ini Respons Pelindo I

Muhammad Idris - detikFinance
Selasa, 13 Sep 2016 19:43 WIB
Foto: Dok. PT Pelindo I
Jakarta - Pelabuhan Belawan, Medan, yang dikelola PT Pelindo I disebut-sebut belum banyak menurunkan angka dwell time atau bongkar barang impor hingga keluar pelabuhan. Bahkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendapat laporan, hanya 1 dari 8 crane yang dioperasikan Pelindo I di pelabuhan terbesar di Pulau Sumatera itu.

Lantas, apa respons Pelindo I atas pernyataan Jokowi ini?

"Kita optimalkan semua crane yang ada. Hari ini saja ada 4 kapal yang masuk ke Belawan, kita layani dengan 8 container crane peti kemas. Jadi pelayanan bongkar muat peti kemas dengan crane berjalan normal dan lancar," kata Muhammad Eriansyah, Sekretaris Perusahaan Pelindo I, kepada detikFinance, Selasa (13/9/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Eriansyah menjelaskan, soal crane yang kadang tak beroperasi seluruhnya, hal tersebut lantaran pemakaian crane disesuaikan dengan kebutuhan sesuai jumlah kapal yang bersandar.

"Jadi ketika kapal sudah selesai bongkar muat, maka crane tidak melayani lagi. Menyesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan di lapangan," ungkap dia.

Bahkan, lanjutnya, terkadang parkir kontainer di terminal Pelabuhan Belawan kosong karena barang proses bongkar muat yang semakin cepat. Salah satunya lantaran angka TRT (Turn around Time) atau lamanya kapal dari mulai masuk ke pelabuhan sampai kembali keluar semakin dipangkas.

"Sering terminal kontainer kita kosong karena tidak dipakai. Istilahnya TRT kita yang semakin membaik, sekarang kapal masuk, bongkar, dan sampai keluar lagi rata-rata kita sekarang 32 jam," jelas Eriansyah.

Dia melanjutkan, dwell time di Pelabuhan Belawan sendiri rata-rata bulan ini per 12 September adalah 3,52 hari. Lebih baik dari angka dwell time saat Januari lalu sebesar 4,06 hari.

"Kemudian soal waktu dwell time bukan hanya di Pelindo saja. Ada banyak pihak yang terlibat dalam proses pemeriksaan. Kita juga tidak ingin barang menumpuk lama di pelabuhan. Tugas kita dibongkar muat. Kalau saat pos pemeriksaan itu di luar kendali kami" ujarnya. (hns/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads