Ikut Tax Amnesty, Berapa Harta yang Dilaporkan Boy dan Erick Thohir?

Jakarta - Dua pengusaha nasional pemilik Adaro, Garibaldi 'Boy' Thohir dan Erick Thohir, hari ini menyerahkan Surat Pernyataan Harta (SPH) Kantor Perwakilan Pajak (KPP) Wajib Pajak Besar Sudirman, Jakarta.

Boy dan Erick mengaku tidak hanya mendeklarasikan hartanya yang ada di dalam negeri, tapi juga luar negeri. Sekitar 30% aset yang dilaporkan mereka ada di luar negeri.

"Lebih banyak dalam negeri, sekitar 70%. Kita kan lebih banyak di Indonesia," kata Boy saat ditemui di Gedung Sudirman, Jakarta, Rabu (14/9/2016).

Ketika dikonfirmasi berapa jumlah harta yang dilaporkannya, Boy enggan mengungkapkannya karena data tersebut bersifat rahasia. "Rahasia ya, itu kan tidak boleh karena sifatnya rahasia," ujarnya.

Aset-aset yang dilaporkan misalnya tanah, banyak yang belum dilaporkan. "Kadang ada aset tanah.Pokoknya semua aset yang belum dilaporkan, kita laporkan. Sama seperti misalnya kita punya sepatu sama tas, kadang kan lupa berapa yang sudah dibeli," ucapnya.

Sementara itu Erick Thohir menambahkan, tak semua aset di luar negeri bisa dibawa ke Indonesia alias direpatriasi. Misalnya pabrik, tentu tak bisa direpatriasi.

"Kalau kita investasi di luar negeri, market-nya di luar negeri, mau tidak mau di luar negeri, tidak mungkin ditarik ke Indonesia. Misalnya punya pabrik di Nigeria, pabrik rokok di Brasil, tapi itu contoh saja, bukan punya saya ya," tutupnya. (ang/ang)