Hotman Paris Ikut Tax Amnesty, Bawa Pulang Harta dari Luar Negeri

Hotman Paris Ikut Tax Amnesty, Bawa Pulang Harta dari Luar Negeri

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Kamis, 15 Sep 2016 12:28 WIB
Hotman Paris Ikut Tax Amnesty, Bawa Pulang Harta dari Luar Negeri
Foto: Eduardo Simorangkir
Jakarta - Pengacara Hotman Paris Hutapea hari ini mengikuti program tax amnesty dengan mendatangi Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Sunter, Jakarta Utara.

Hotman melaporkan harta pribadi miliknya dan juga ketiga anaknya. Ia mengatakan program tax amnesty yang diikutinya adalah kombinasi antara repatriasi dan deklarasi.

Deklarasi artinya melaporkan jumlah harta yang dimiliki. Sementara repatriasi adalah membawa pulang hartanya yang selama ini 'parkir' di luar negeri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang dilaporkan kombinasi repatriasi dan deklarasi. Baik lokal maupun dari luar. Sesuai imbauan sudah kita tarik karena ternyata jauh lebih murah dan aman," ujar dia di KPP Sunter, Jakarta Utara, Kamis (15/9/2016.

Menurut Hotman, program tax amnesty yang diluncurkan oleh pemerintah sangat menarik untuk diikuti. Ia menjelaskan tarif yang ditawarkan lewat program tax amnesty jauh lebih untung dibandingkan pinjaman yang ditawarkan oleh bank luar negeri selama ini.

"Jujur saja kalau di luar negeri kita selalu ditawari back to back loan oleh bank. Misalnya kita punya deposito di Singapura, bunganya 1 dolar. Kita bisa langsung dikasih pinjaman, dua hari bisa dapat, tapi bunganya sekitar 3 atau 4%. Berarti dua atau 3% ruginya. Sementara kita harus tukang-tukangin lagi di SPT. Jadi back to back loan di luar negeri itu kita rugi 2-3%. Belum lagi tidak aman. Ini cuma 2%, jadi jauh lebih untung. Aman benar," tutur dia.

Tidak hanya Hotman, ketiga anaknya juga mengikuti program tax amnesty. Hal ini dikarenakan, harta yang selama ini diwariskan ke anak-anaknya juga perlu untuk dideklarasikan.

"Jadi, anak juga semua kita wariskan apa yang ada. Ya sudah, kita tenang. Karena memang dari kecil mereka saya sudah kasih tabungan, apartemen, ya sekarang apa boleh buat. Mumpung lagi murah. Kita kan maunya anak-anak tenang, apa yang mereka nikmati hasil keringat kita dinikmati dengan tenang. Jadi nanti Pak Kakanwil atau KPP nggak diam-diam lagi kirim intel ke rumah kita," tandasnya.


(ang/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads