Luhut Tawarkan Proyek Tol Laut, Energi, Hingga Pariwisata ke Pengusaha AS

Luhut Tawarkan Proyek Tol Laut, Energi, Hingga Pariwisata ke Pengusaha AS

Michael Agustinus - detikFinance
Kamis, 15 Sep 2016 19:40 WIB
Luhut Tawarkan Proyek Tol Laut, Energi, Hingga Pariwisata ke Pengusaha AS
Foto: Michael Agustinus
Jakarta - Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan sore ini menghadiri US-Indonesia Investment Summit 2016 di Hotel Mandarin, Jakarta. Luhut dihadirkan untuk menjadi pembicara di hadapan para pengusaha asal Amerika Serikat (AS).

Luhut membuka presentasi dengan menjelaskan kondisi makro perekonomian Indonesia. Dia menjelaskan, pada Semester I 2016 ini ekonomi Indonesia masih bisa tumbuh di kisaran 5 persen meski perekonomian dunia mengalami perlambatan.

"Jadi jika anda lihat perekonomian di Indonesia, ekonomi di Indonesia sangat baik sangat baik. Inflasi juga terkendali, dan ini hasil dari survei prospek tetap baik, keyakinan juga baik," kata Luhut di hadapan para investor AS di Hotel Mandarin, Jakarta, Kamis (15/9/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Luhut meyakinkan para investor AS bahwa perekonomian Indonesia akan tetap tumbuh berkelanjutan, stabil untuk jangka panjang. Maka perusahaan-perusahaan raksasa asal AS yang berinvestasi di Indonesia, misalnya ExxonMobil dan Chevron, tak perlu khawatir. "Sampai 2023 akan stabil meningkat, Chevron dan Exxon jangan khawatir anda berada di tempat yang baik," ujarnya.

Kemudian Luhut mulai menjelaskan soal tol laut. Indonesia yang 70% wilayahnya adalah laut sangat membutuhkan pembangunan infrastruktur perhubungan di sektor kelautan untuk memperkuat konektivitas antar pulau.

Salah satu permasalahan yang membuat perekonomian Indonesia kurang efisien adalah biaya logistik yang tinggi. Maka proyek tol laut sangat penting untuk menurunkan harga barang-barang di Indonesia. Investor AS diminta Luhut ikut membantu proyek ini.

Bandara-bandara, pelabuhan-pelabuhan, dan sebagainya juga sangat dibutuhkan. Ini peluang investasi menarik juga buat para pengusaha AS.

"Jayapura sampai Jakarta itu terbang makan waktu 5 jam, Jayapura-Aceh 7 jam. Problem terbesar 2 tahun ini ketidakefisienan di negara ini, biaya transportasi. Dengan tol laut dan bisa memangkasnya, ini peluang investasi kalian," ucapnya.

Di sektor energi, Luhut menuturkan bahwa dirinya sedang berusaha membuat iklim investasi menjadi lebih atraktif. Sekarang sedang diupayakan revisi atas Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2010 agar investor bisa dibebaskan dari berbagai pajak saat melakukan eksplorasi migas dan bisa mendapat bagi hasil lebih besar.

Beberapa proyek-proyek prioritas juga terus didorong Luhut agar dapat segera berjalan. Misalnya pengembangan Blok Masela, Blok East Natuna, dan IDD.

Di bidang pariwisata, Luhut menawarkan 10 destinasi wisata yang sedang dikembangkan pemerintah. Di antaranya adalah Raja Ampat, Pulau Komodo, dan Danau Toba. Kawasan-kawasan pariwisata ini butuh infrastruktur dan berbagai fasilitas. Luhut menjamin investor bisa untung di proyek-proyek ini.

Di akhir pemaparannya, tak lupa Luhut mengingatkan para pengusaha AS yang hadir agar segera menanamkan uangnya di Indonesia. "Don't forget to invest in Indonesia," pungkasnya disambut tepuk tangan para pengusaha AS. (dna/dna)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads