"Ini bisa dilakukan dengan produksi kalau hanya dengan pendekatan keamanan masih kita kesulitan tetapi ini masih bisa diselesaikan dengan produksi sehingga ini di perbatasan-perbatasan ini nanti kita membangun lumbung pangan sinergi dengan pak Menteri Desa PDT," kata Mentan Amran, di kantornya, Ragunan, Jumat (16/9/2016).
Peningkatan produksi dan pembangunan lumbung pangan di daerah perbatasan ini nantinya berguna untuk kesejahteraan petani karena dengan tersedianya pasokan pangan maka akan menekan inflasi. Ia mengatakan, Indonesia bisa memiliki pasokan yang banyak di beberapa daerah perbatasan daripada negara tetangga jika melakukan produksi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kabupaten Lingga Kepulauan Riau membutuhkan pasokan beras sekitar 12.000 ton sehingga Amran mengatakan, bulan ini akan mulai membangun sawah di perbatasan dengan target 10.000 hektar. Sawah seluas 10.000 hektar itu nantinya bisa menghasilkan 150.000 ton per tahun. Ia mengimbau di daerah perbatasan nantinya menanam beras organik karena harganya lebih tinggi.
Tahun ini diperkirakan ada 4.000 hektar ketersediaan lahan untuk petani yang terbangun. Di beberapa perbatasan, kebutuhan terhadap lahan sebagai lumbung pangan seluas 20.000 hektar hingga tahun 2017 membutuhkan anggaran Rp 150 miliar. Di beberapa daerah tentu tergantung dengan kebutuhannya masing-masing.
"Tahun ini minimal selesai sampai akhir tahun itu 4.000 hektar. Untuk 20.000 hektar anggarannya sekitar Rp 150 miliar untuk daerah perbatasan. Perkiraan mungkin tahun depan sampai 20.000 hektar kebutuhan lahan dan itu lebih dari cukup untuk menyuplai negara tetangga, Timur Leste," ujarnya. (dna/dna)











































